Patah As Hingga Sebabkan Kemacetan, Dishub Provinsi Jambi Akui Masih Ada Truk Batu Bara Muatannya Over Load

Patah As Hingga Sebabkan Kemacetan, Dishub Provinsi Jambi Akui Masih Ada Truk Batu Bara Muatannya Over Load

Truk batu bara yang mengalami patah as persis di atas jembatan Pijoan, Minggu (21/5). Akibatnya, kemacetan terjadi di ruas jalan ini--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID-Kemacetan belasan kilometer yang terjadi di sekitaran SMA Titian Teras atau tepatnya di kawasan Pijoan Kabupaten Muaro Jambi. Penyebabnya, satu truk batu bara patah as tepat di atas jembatan yang mengakibatkan lalu lintas terpaksa berjalan satu arah.

Menurut pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jambi patah as roda truk itu diakibatkan truk kelebihan muatan (over load) dari berat beban muatan yang diizinkan 8 ton atau total 11,5 ton jika ditambah berat kendaraan. 

"Patah as itu truk yang di Pijoan dikarenakan kelebihan muatan yang dilakukan oleh truk nakal. Dari laporan ke kita truknya bawa hingga 16 ton dan kami sudah tindak dan minta transportirnya bertanggung jawab untuk mengevakuasi serta ada bantuan instansi terkait agar tak makin lama macet," ujar Sekretaris Dishub Provinsi Jambi Atmajaya kepada Jambi Ekspres.

Menurut Atmajaya, memang ada oknum truk batu bara yang nakal menaikkan muatannya berlebih, sehingga potensi patah as makin tinggi. Banyaknya supir nakal itu, kata Dia, banyak dijaring saat razia bersama aparat kepolisian belakangan ini. "Saat kami razia memang banyak truk kelebihan muatan dan sudah ditilang oleh kepolisian, dan ini sudah kami ingatkan juga ke asosiasi transportir," katanya.

Selama penindakan beberapa hari terakhir ini, Atma mengakui tak terhitung lagi truk angkutan batu bara yang melanggar batas muatan. Bahkan juga ditemukan modus para supir yang pura-pura mencari kantong parkir namun tetap lanjut berjalan hingga parkir sembarangan di Mendalo hingga Simpang Rimbo. 

"Alasan mereka subuh-subuh itu mencari kantong parkir. Dan kelemahan kita saat ini di Talang Gulo memang belum ada kantong parkir yang luas, sehingga truk parkirnya di Mendalo hingga pal X ribuan panjang," sebutnya.

Selain itu, ia menambahkan standar tahun mobil harus ditegakkan bersama. Misalnya harus menggunakan mobil diatas tahun 2018 untuk menghindari bahaya bagi supir atau pengendara lain saat mengangkut batu bara yang berat itu. 

"Harusnya jika ingin aman standardisasi pakai truk diatas tahun 2018 karena truk mengangkut tambang tiap hari, jadi berapa puluh ton dalam seminggu bebannya, makanya mobil harus aman dan kuat juga jika tak ingin banyak masalah dijalan," pungkasnya. (aba)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: