>

Bagian 9: “Soal Arjuna Yang Nggak Terbiasa”

Bagian 9: “Soal Arjuna Yang Nggak Terbiasa”

ilustrasi--

Aresa mengangguk, Arjuna pergi, berlari meninggalkan Aresa dan Azer yang juga pergi sebalik Arah menuju parkiran.

***

“Pulang lo?” Tanya Ucup, kala Arjuna mengambil tas dan helmnya, Arjuna mengangguk, memasang helm di kepalnya kemudian memaki tas ranselnya.

“Ada yang punya helm dua nggak?” Tanya Arjuna pada Ucup and the genk, “Ada nih!” Salah satu teman ucup memberikan helm dengan gaya punk itu, yang diterima Arjuna dengan sumringah

“Buat siapa, tumben lo minjem.” Tanya Ucup, Arjuna ini walau nakal, soal kesehatan, aturan bernegara dan lalu lintas mungkin jika dilihat track record-nya yang sangat jarang—tidak pernah—melanggar mungkin layak untuk dinobatkan sebagai Duta ‘Warga Negera Berkepribadian Baik Nan Luhur’.

“Aresa,” Jawab Arjuna, “Tadi pagi perginya bareng Azer, lupa bawa helm. Pulangnya sama gue, rada was – was aja tuh cewe kalo gak pake helm, takut kebentur makin miring otaknya.”

“Alah! Bilang aja perhatian si Jun, princes-nya Arjuna a.k.a Aresa itu tidak boleh kenapa – kenapa apalagi terluka, betul apa betul?!” Tanya Ucap yang diiringi sorakan teman – temannya yang lain.

Arjuna terkekeh, “Ngadi – ngadi lo pada! Udah ah! Aresa udah nunggu lama tuh diparkiran, macan betina kayak dia jangan disenggol, diterkam abis entar lo pada entar sama dia. Gue cabut duluan, ya!” Pamit Arjuna bertos ria kemudian berlari menuju parkiran.

Arjuna lupa, kalo sekarang Aresa itu tidak hanya diperhatikan oleh dia. Kalo sekarang, Aresa juga punya Azer yang mengambil peran sama besarnya dengan Arjuna. Arjuna tidak iri, demi tuhan tidak sekalipun Arjuna pernah iri pada Azer yang akhir – akhir ini lebih dekat dan banyak menghabiskan waktu lebih banyak dengan Aresa dibanding dirinya. Arjuna…hanya tidak bisa bilang, ada rasa aneh yang menggajal dalam hatinya. Arjuna…hanya tidak bisa bilang, ia sulit beradaptasi dengan perubahan yang Azer bawa pada pertemannya dan Aresa. Sama seperti, Arjuna tidak terbiasa untuk melihat Aresa yang berdiri berhadapan dengan Azer sembari tertawa dan Azer yang sibuk memasangkan helm di kepala Aresa.

Arjuna cuma tidak terbiasa…soal Aresa yang biasanya bergantung padanya, punya pegangan lain selain dirinya. iya, cuma tidak terbiasa…iya kan? (Bersambung)


Ari Hardianah Harahap--

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: