>

Satu Kecamatan di Kayu Aro Kena Hujan Abu Vulkanik Erupsi Gunung Kerinci

Satu Kecamatan di Kayu Aro Kena Hujan Abu Vulkanik Erupsi Gunung Kerinci

Satu Kecamatan di Kayu Aro Kena Hujan Abu Vulkanik Erupsi Gunung Kerinci--

KERINCI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Erupsi Gunung Kerinci masih terjadi sejak kemarin hingga hari ini Sabtu (4/2/2023). Bahkan satu Kecamatan di Kayu ARO terkena hujan abu vulkanik, yakni Kecamatan Gunung Tujuh. Ada sekitar 13 desa yang terkena hujan  abu vulkanik. Ratusan hektar tanaman pun nampak tersiram abu vulkanik. 

Irwan pos pemantau Gunung api Kerinci mengatakan terjadi erupsi Gunung Kerinci pada hari Sabtu, 04 Februari 2023, pukul 06:46 WIB. Tinggi kolom letusan teramati ±200 m di atas puncak (±4005 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas tebal ke arah timur dan tenggara.

Erupsi tersebut membuat hujan abu vulkanik di sekitar gunung kerinci.

Pos pemantau Gunung api merekomendasi Masyarakat disekitar gunungapi kerinci dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki kawah yang ada dipuncak gunungapi kerinci didalam radius 3 Km dari kawah aktif (masyarakat dilarang beraktifitas didalam radius bahaya/KRB III).

Sebaiknya jalur penerbangan disekitar gunungapi kerinci dihindari karena sewaktu-waktu masih memiliki potensi letusan abu dengan ketinggian yang dapat mengganggu jalur penerbangan.

Petugas BPBD Kerinci Asprizal juga membenarkan terjadinya hujan abu vulkanik di kawasan Kayu Aro. "Iya erupsi dan hujan abu vulkanik, " katanya

Sementara itu salah seorang petani dibawah kaki Gunung Kerinci mengatakan sejunlah desa yang berada di kaki Gunung Kerinci terdampak abu vulkanik dari aktivitas Gunung Kerinci. “Namun Tiga diantaranya yakni Desa Pasar Baru Pelompek, Desa Pelompek dan Desa Telun Berasap adalah desa yang terparah terdampak abu vulkanik Gunung Kerinci,” ungkapnya.

Diakuinya, sisa abu vulkanik terlihat jelas menempel pada tanaman petani, atap rumah dan kendaraan. Bahkan hujan abu ini membuat warga terganggu dan tanaman warga terancam mati. “Jika melihat kondisi dilapangan, banyak tanaman warga yang terancam mati, karna abunya sangat tebal menempel pada tanaman,” bebernya.

“Namun bagi sebagian warga yang sudah panen, mungkin ini menjadi suatu berkah, karna tanah akan menjadi subur,” ucapnya.

Untuk menghindari dampak dari abu vulkanik ini, Pemerintah Kecamatan Gunung Tujuh menghimbau agar masyarakat mengurangi aktivitas diluar rumah, dan mengenakan masker saat berada di luar rumah. “Untuk sementara warga dihimbau untuk tidak banyak beraktivitas diluar rumah,” ujarnya.(hdp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: