Menunggu Jalur Khusus Angkutan Batu Bara Rampung, Solusi Jangka Pendek Diterapkan

Menunggu Jalur Khusus Angkutan Batu Bara Rampung, Solusi Jangka Pendek Diterapkan

Gubernur Jambi H.Al Haris menyusun langkah cepat untuk meminimalisir kemacetan yang diakibatkan angkutan batu bara. --

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID-Sejak harga batu bara di pasar dunia melambung tinggi, masalah angkutan batubara di Provinsi Jambi pun semakin pelik. Tercatat tak kurang 9.300 truk pengangkut batubara lalu lalang di jalanan umum provinsi maupun nasional di Jambi.

Kemacetan parah pun tak terelakan, kecelakaan lalu lintas yang seringkali merenggut nyawa tak terhindarkan.  

Gubernur Jambi H.Al Haris menyusun langkah cepat untuk meminimalisir kemacetan yang diakibatkan angkutan batu bara. Sembari menunggu jalan khusus rampung pada 2024 sebagai solusi konkret (nyata), Al Haris menerapkan langkah taktis solusi jangka pendek.

Langkah tersebut dengan penerapan pembatasan angkutan per malam sesuai jam operasional pukul 18.00 WIB hingga 06.00 WIB. Akan dilakukan uji coba rekayasa lalu lintas sebanyak 4.000 truk yang boleh melintas per malam, dari jumlah angkutan yang terdata 9.300-an angkutan.

Keputusan tersebut diambil Gubernur setelah melakukan rapat penanganan angkutan batu bara oleh Pemprov Jambi, Forkompimda, asosiasi tambang, angkutan batu bara, dan pelabuhan, pada Selasa (31/1) di auditorium rumah dinas Gubernur Jambi.

Gubernur Al Haris mengatakan, saat ini, angkutan batu bara yang sudah terdaftar dan yang berhak menggunakan stiker adalah 9.300 unit. Dari total itu, 6.800 menuju Talang Duku, sisanya menuju arah Niaso.

Demi memenuhi kepentingan masyarakat luas, pengangkutan batubara dilaksanakan bergiliran. Dimana 4.000-an angkutan berjalan tidak berbarengan dengan angkutan lainnya. Teknisnya, akan dicoba dari tambang masuk ke kantong parkir dan ketentuan diatur jam jalan hingga bongkar muat dengan catatan semua supir disiplin tak ugal-ugalan, ngebut saling berpacu untuk bongkar muat. “Hari ini 4000 jalan, balik dulu baru besok yang 4.000 lagi giliran jalan,” katanya.

Untuk mendapatkan keputusan konkrit, Gubernur Jambi kembali meminta agar pihak terkait bisa duduk bersama. Yakni Dinas Perhubungan, kepolisian, asosiasi tambang, pelabuhan, dan dari angkutan batu bara itu sendiri. 

“Dalam tiga hari ini sudah ada kesepakatan. Tidak mungkin sekali jalan 9.300 itu. Meskipun pelabuhan bisa menampung, tapi jalan kita tidak bisa menampung,” katanya.

Pria bergelar adat Datuk Mangkubumi Setio Alam ini mengatakan, akan ada uji coba rekayasa lalu lintas dengan metode tersebut. Akan dilihat berapa lama perjalanan angkutan itu, dari mulut tambang, masuk ke kantong parkir, lalu mulai kembali berjalan ke pelabuhan hingga bongkar muatan.

Al Haris mengatakan, yang bisa diperbuat sekarang, adalah mengurai kemacetan dan mengurangi konflik di tengah masyarakat. Kalau solusi konkretnya, hanya jalan khusus batu bara yang mulai pekerjaan fisik pada Februari 2023.

“Jalan khusus batu bara sudah mulai dibuat. Janjinya selesai dalam 14 bulan. Kalau sesuai dengan janjinya, pertengahan 2024 jalan batu bara itu sudah bisa digunakan,” katanya.

Jalur khusus batubara tersebut merupakan solusi jangka Panjang. Gubernur menjelaskan, ada  tiga rangkaian jalan khusus, yakni, pertama, rute Kilangan Kecamatan Bajubang - Mestong - Sungai Gelam - Kumpeh Ulu- Taman Rajo. Jalan tersebut akan dikerjakan oleh investor PT Putra Bulian Propertindo. Perusahaan ini sudah melakukan groundbreaking pada 1 September 2022.

"Rute jalan khusus yang pertama ini pembangunan fisik dilakukan mulai bulan Februari 2023," ucap Haris dalam paparannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: