Walikota Jambi akan Surati Kementerian ESDM Minta Kuota Produksi Batu Bara Jambi Dikurangi

Walikota Jambi akan Surati Kementerian ESDM Minta Kuota Produksi Batu Bara Jambi Dikurangi

Walikota Jambi Sy Fasha meninjau angkutan batu bara yang melanggar dan berhasi ditahan. Foto : Hafiz/Jambi Ekspres--

JAMBIEKSPRES.CO.ID JAMBI- Menyusul dengan diterapkannya aturan penertiban truk angkutan batu bara yang melewati jalanan dalam Kota Jambi, Walikota Jambi Sy Fasha mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan juga segera bersurat ke Kementerian ESDM RI.

 

Surat tersebut berkenaan dengan pengurangan kuota produksi batu bara di Provinsi Jambi.

"Memang tambang tidak ada di Kota Jambi, tapi merugikan masyarakat Kota Jambi.

 

Kalau belum ada jalan khusus, saya minta kurangi kuota produksi di Jambi. Tahun kemarin itu 18 juta ton, tahun ini diperkirakan 40 juta ton. Itu kita minta kurangi,” tuturnya.

 

Dengan jumlah produksi yang meningkat itu kata Fasha, tentu pula kebutuhan truk angkutan batu bara menjadi bertambah. Perkiraan mencapai 16 ribu angkutan tiap harinya yang melintas di jalanan.

 

“Sekarang kita tiap hari yang masuk itu mencapai 4 ribu. Bayangkan seperti apa dampaknya. Kementerian tidak mengetahui hal ini, jangan hanya tahu eksploitasi. Tapi pikirkan kami di daerah,” pungkasnya.  

 

Sebelumnya, sikap tegas Komisi V DPR RI yang sepakat agar operasional truk batu bara distop dulu di Jambi sampai menunggu jalur khusus rampung, mendapat dukungan dari Walikota Jambi Sy Fasha.

 

Wali Kota Jambi Sy Fasha, mengatakan, dirinya sependapat dengan Komisi V DPR RI. Di mana dengan kondisi saat ini angkutan truk batu bara tidak memberi banyak manfaatnya bagi Kota Jambi.

 

“Bagi hasil, hanya Rp82 miliar. Kerusakan yang diakibatkan lebih dari Rp1 triliun. Itu fisik. Kemudian nyawa sudah banyak melayang,” kata Fasha, saat dikonfirmasi, Kamis (26/1).

 

Fasha mengenaskan, jika Komisi V DPR RI ingin meminta tanda tangan kepala daerah untuk persetujuan menyetop angkutan batu bara itu, maka dirinya sebagai Wali Kota siap menjadi orang yang pertama untuk memberikan tanda tangan.

 

“Kalau Komisi V minta tanda tangan, saya walikota pertama yang akan tanda tangani perihal angkutan ini. Kita tidak menyetop bisnis batu bara, tapi buatlah jalur khusus. Jangan gunakan jalan umum,” ungkapnya. (hfz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: