Tak Lagi Mengeluarkan Abu Kelabu, Aktivitas Sekolah di Sekitar Gunung Kerinci Normal Masih Upacara Bendera
Kondisi Gunung Kerinci saat upacara bendera yang dilaksanakan SMAN 7 Kerinci di Desa Lindung Jaya Kayu Aro, pada Senin 16 Januari 2023. Foto : Ist/Jambi Ekspres--
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - “Alhamdulillah anak-anak masih semangat belajar seperti biasa,” begitu Nora Ervina, salah satu guru di SMAN 7 Kerinci menjawab saat dihubungi Jambi Ekspres pagi ini.
Nora mengaku, kenyamanan belajar kini semakin meningkat karena Gunung Kerinci tak lagi mengeluarkan debu vulkanik sejak beberapa hari ini.
Bahkan Senin Kemarin (16/1), sekolah sudah melakukan upacara bendera dalam cuaca yang sangat baik dan cerah.
Upacara dilakukan ketika Gunung Kerinci dari halaman sekolah sudah terlihat bersahabat, tidak lagi mengeluarkan abu berwarna kelabu, sama seperti hari normal sebelum erupsi.
“Alhamdulillah, kegiatan belajar tidak terganggu, masih tetap seperti biasa,” ujar Nora. Ia berharap kondisi Gunung Kerinci bisa kembali normal dan tak lagi ada erupsi susulan.
Kondisi nyaman katanya akan membuat aktivitas belajar dan mengajar semakin bisa berjalan normal tanpa ada rasa was-was.
Seperti kita ketahui, Gunung Kerinci sejak Rabu (11/1) mengalami erupsi. Pada hari pertama Erupsinya di tahun 2023 ini, Gunung Kerinci menyemburkan abu vulkanik berjarak 900 meter, hampir 1 kilometer.
Erupsi juga terekam di seismogram tremor menerus, berlangsung terus. Kamis kembali terjadi erupsi dengan ketinggian 200 M adi atas puncak.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Kerinci, Irwan mengatakan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah Barat Laut.
“Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 5 mm dan durasi sementara ini lebih kurang 10 menit," kata Irwan.
Pemerintah Masih Siap Siaga
Sementara itu, pemerintah daerah Kerinci dan Provinsi Jambi telah pula menyiagakan 500 personil yang terdiri dari TNI, Polri, Basarnas, Tim Medis, serta unsur lainnya di berbagai pos yang ada di wilayah Kayu Aro sekitar Gunung Kerinci.
Plt Kepala BPBD Kerinci Darifus mengatakan 500 tim satgas itu berjaga-jaga apabila terjadi evakuasi nantinya.
Tim satgas yang dipimpin Komandan Korem 042 Garuda Putih ini tetap siaga dan ditempatkan di pos-pos yang telah ditentukan.
Selain itu disiapkan pula 15.000 masker akan diberikan pihak kecamatan ke masyarakat yang ada di kayu Aro.
Bupati Adirozal juga mengingatkan kepada warga agar tetap waspada terhadap erupsi gunung Kerinci.
"Terkait jalur evakuasi kita masih upayakan, nanti pak gubernur akan menyampaikan langsung ke pemerintah pusat, " katanya.
Sementara itu Gubernur Jambi Al Haris meminta semua satgas maksimal bekerja demi kemanusiaan.
"Secara khusus saya sampaikan juga pada para peserta apel bahwa tugas ini tugas mulia. Kita menyiapkan diri kita secara kemuliaan bahwa ini adalah tugas dan bagian daripada amanah atas apa yang hari ini ada di depan," bebernya saat memimpin apel kesiapsiagaan di Kayu Aro Kerinci.
Gubernur mengatakan meskipun kondisi masih aman dan intensitas tak begitu naik tetapi tetap harus waspada. Karena ini fenomena alam sesuatu waktu bisa saja terjadi. Agar kita semua peka terhadap situasi.
Sungai dan Sawah Tertutup Lahar Dingin
Material lahar dingin akibat erupsi Gunung Kerinci beberapa bulan ini ternyata telah menimbun sawah dan sungai wisata Rawa Bento di Kecamatan Gunung Tujuh, Kerinci.
Kurang lebih 25 hektare lahan pertanian persawahan dan kebun milik warga di desa Sungai Rumpun, kecamatan Gunung Tujuh, kabupaten Kerinci, diterjang banjir material abu dari perbukitan Gunung Kerinci.
Dari jumlah tersebut 20 haktare di antaranya lahan sawah dan 5 hektare lahan perkebunan tanaman selada air.
Kades Sungai Rumpun, Herman mengatakan 40 KK mengalami kerugian akibat kejadian ini. Sawah tak lagi bisa digarap, lahan tanaman selada sudah tergenang.
"Saat ini kalau semakin banjir makin melebar. Jadi sungai harus di normalisasi, dilakukan pengalian dan pelebaran sungai Dan pembuatan turap sungai atau bronjong, " ujarnya.
Terpisah Kepala BPBD Kerinci Darifus Dan Kadis PU Maya meninjau langsung ke lokasi. Darifus mengatakan pemerintah kabupaten akan mengupayakan nanti penanganannya. Termasuk di PUPR akan melakukan normalisasi sungai.
"Iya kita sudah turun cek tadi. Memang sungai sudah tertimbun lahar dingin atau abu Vulkanik yang terbawa arus hunan gunung kerinci. Sehingga air mengalir ke area pertanian warga, " katanya. (dpc/hdp)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: