>

Pendidikan Kesehatan Perilaku Bullying pada Anak Sekolah di SMA Pertiwi Kota Jambi

Pendidikan Kesehatan Perilaku Bullying pada Anak Sekolah di SMA Pertiwi Kota Jambi

Pendidikan Kesehatan Perilaku Bullying pada Anak Sekolah di SMA Pertiwi Kota Jambi--

Dosen Pembimbing : Ns.Nofrida Saswati,S.Kep, Ns.IstiHarkomah,M.Kep

CILapangan : Ns.Ana,S.Kep

Disusun Oleh : Mardiana, S.Kep dkk

Program Studi Profesi Ners STIKES Harapan Ibu Jambi

 

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Bullying adalah pengalaman yang biasa dialami oleh banyak anak-anak dan remaja di sekolah. Perilaku Bullying dapat berupa ancaman fisik atau verbal. Bullying terdiri dari perilaku langsung seperti mengejek, mengancam, mencela, memukul, dan merampas yang dilakukan oleh satu atau lebih siswa kepada korban atau anak yang lain.

Selain itu bullying juga dapat berupa perilaku tidak langsung, misalnya dengan mengisolasi atau dengan sengaja menjauhkan seseorang yang dianggap berbeda. Penelitian dilakukan oleh Mardiana,S.Kep, Dedi Pratama,S.Kep, HettiMarini,S.Kep, Misewardaniyusi,S.Kep, LastriRamauli S,S.Kep, NettyYopita S H,S.Kep, Rita Lestari, S.Kep, Rico Hernanto, S.Kep, Muhamad Fathono, S.Kep, Rahma Agustina, S.Kep, Purnamasari, S.Kep, Martina Ardi,S.Kep, Paisol,S.Kep dan Lusiana Sari, S.Kep dari Prodi Profesi Ners STIKES Harapan Ibu Jambi.

Bully atau pelaku Bullying adalah seseorang yang secara langsung melakukan agresi baik fisik, verbal atau psikologis kepada orang lain dengan tujuan untuk menunjukkan kekuatan atau mendemonstrasikan pada orang lain. Kebanyakan perilaku Bullying berkembang dari berbagai faktor lingkungan yang kompleks. Tidak ada faktor tunggal menjadi penyebab munculnya Bullying. Menurut Sullivan (dalamJuwita&Mustikolaksmi, 2010).

Bullying adalah perbuatan agresi atau manipulasi yang disadari dan bertujuan oleh satu atau lebih orang terhadap satu atau sekelompok orang lainnya.

“Adapun menurut Priyatna (2010) menyatakan bahwa bulying merupakan problem yang dampaknya harus ditanggung oleh semua pihak. Baik itu pelaku, korban, ataupun dia yang menyaksikan tindakan tersebut. Sedangkan menurut Rigby (dalam Juwita&Mustikolaksmi, 2010) bullying adalah merupakan pola berulang dari tingkah laku agresif terhadap orang lain yang memiliki status kekuatan yang lebih lemah,” kata Mardiana, S.Kep Sabtu (31/12).

Pada sisi yang lain bullying merupakan pola berulang dari tingkah laku agresif terhadap orang lain yang memiliki status kekuatan yang lebih lemah. Penyebab bullying menurut Juwita dan Mustikolaksmi (2010) mencakup faktor personal dan situasional dari bullying dimana faktor-faktor tersebut meliputi pola asuh ayah yang otoriter, pola asuh ibu yang otoriter, tayangan televisi, bullying oleh guru dan konformitas pada remaja.

Pada tingkatan perguruan tinggi kesejahteraan psikologis, bullying oleh guru dan konformitas. Faktor penyebab yang tidak muncul adalah pola asuh yang permisif dan bullying oleh teman sebaya ternyata tidak mendorong terjadinya bullying pada siswa.

“Hanya saja, ketika dimasukkan hasil olahan tambahan dari motivasi melakukan bullying, tampak bahwa balas dendam merupakan faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan bullying. Berdasarkan latar belakang diatas kelompok tertarik untuk melakukan penyuluhan pendidikan kesehatan dengan mengambil tema Prilaku Bullying Pada Anak Sekolah Di SMA Pertiwi Kota Jambi Tahun 2022.,” jelasnya.

Secara Umum, Bullying adalah kekerasan mental dan fisik jangka panjang yang dilakukan oleh individu atau sekelompok orang dan ditujukan pada seseorang yang tidak mampu membela dirinya sendiri. Kata bullying berasal dari bahasa Inggris, yaitu dari kata bull yang berarti banteng yang senang merunduk kesana kemari. Dalam bahasa Indoneesia, secara etimologi kata bully berarti penggertak, orang yang mengganggu orang lemah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: