Pendidikan Kesehatan Perilaku Bullying pada Anak Sekolah di SMA Pertiwi Kota Jambi
Pendidikan Kesehatan Perilaku Bullying pada Anak Sekolah di SMA Pertiwi Kota Jambi--
Sedangkan secara terminology menurut Tattum bullying adalah “....the willful, conscious desire to hurt another and put him/her under stress”. Kemudian, dan Olweus juga mengatakan hal yang serupa bahwa bullying adalah perilaku negatif yang mengakibatkan seseorang ada dalam keadaan tidaknyaman/terluka dan biasanya terjadi berulang-ulang. (Wiyani, 2012).
“Riauskina, Djuwita, dan Soesetio mendefinisikan school bullying sebagai perilaku agresif yang dilakukan berulang-ulang oleh seorang/sekelompok siswa yang memiliki kekuasaan, terhadap siswa/siswi lain yang lebihl emah, dengan tujuan menyakiti orang tersebut, yaitu dengan menciptakan suasana yang tidak menyenangkan bagi korban, bahkan dilakukan dengan tidak beralasan dan bertujuan untuk menyakiti orang lain, dan hal ini adalah bentuk agresi yang paling umum di sekolah dan pada umumnya membuat korban merasa tertekan (Smith dalamSalsabiela, 2010),” terangnya.
Rigby mengemukakan bahwa bullying merupakan salah satu bentuk dari perilaku agresif. Kemudian pengertian agresif sendiri yaitu suatu, namun faktanya perilaku bullying merupakan learned behaviors karena manusia tidak terlahir sebagai penggertak dan pengganggu yang lemah. Bullying merupakan perilaku yang tidak normal, tidak sehat, dan secara sosial tidak bisa diterima.
“Hal yang sepele pun kalau dilakukan dengan secara berulang kali pada akhirnya dapat menimbulkan dampak serius dan fatal. (Wiyani, 2012),” ujarnya.
Dapat disimpulkan bahwa bullying adalah bentuk tindakan atau perilaku negatif, agresif seperti mengganggu, menyakiti atau melecehkan yang dilakukan secara sadar, sengaja dengan cara berulang-ulang oleh seseorang atau sekelompok orang, untuk menyebabkan ketidaksenangan atau menyakiti orang lain secara berulang kali. Dan bullying inisifatnya mengganggu orang lain karena dampak dari perilaku negatif yang kini sedang popular dikalangan masyarakat ini adalah ketidaknyamanan orang lain atau korban bullying.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku Bullying meliputi faktor keluarga menjadi penyebab timbulnya perilaku bullying dikalangan peserta didik, sebab keluarga khususnya pelaku bullying tidak mendapatkan perhatian dan kasih saying dari orang tuanya.
“Mereka cenderung mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari orang tua. Sehingga mereka mencontoh apa yang mereka lihat dari orang tua. Faktor teman sebaya juga memiliki peran yang besar sebagai penyebab bullying karena sebagian besar waktu yang mereka miliki dihabiskan bersama teman-temannya. Lingkungan pergaulan pelaku bullying memiliki peran penting dalam tindakan bullying yang dilakukan, karena 2 pelaku cenderung mengikuti apa yang dilakukan teman-temannya. Faktor media massa tayangan yang sering dinikmati oleh pelaku didalamnya, banyak mengandung unsur-unsur kekerasan sehingga mempengaruhi perilaku si anak,” tandasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: