>

Kasus Dugaan Penganiayaan yang Dilakukan Seorang Oknum Dosen Unja Naik ke Tahap Penyidikan

Kasus Dugaan Penganiayaan yang Dilakukan Seorang Oknum Dosen Unja Naik ke Tahap Penyidikan

Seorang Mahasiswa Disabilitas UNJA Laporkan Dosen ke Polisi --

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Kasus dugaan penganiayaan terhadap Artur Widodo, seorang mahasiswa Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (Porkes) Universitas Jambi yang dilakukan oknum dosen berinisial D, naik ketahap penyidikan.

Hal ini disampaikan langsung oleh Dirreskrimum Polda Jambi, Kombes Pol Andri Ananta Yudhistira, Rabu (21/10).

Andri mengatakan, saat ini Ditreskrimum Polda Jambi sudah memeriksa sebanyak tiga orang saksi dan mengambil hasil visum.

"Kasus ini sudah naik tahap penyidikan dan kita sudah memeriksa tiga orang saksi," katanya.

Diungkapkan Andri, bahwa hasil visum menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan.

"Hasil visum juga sudah kita terima, dan hasilnya ada indikasi kekerasan," tambahnya.

Untuk terduga pelaku, kata Andri, tim penyidik akan melakukan pemanggilan dalam minggu ini.

"Pelaku akan kita lakukan pemangilan dalam Minggu ini," pungkasnya. 

Diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswa Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (Porkes) Universitas Jambi menjadi korban kekerasan di ranah pendidikan.

Kejadian ini menimpa seorang mahasiswa bernama Artur Widodo yang merupakan seorang penyandang disabilitas. Pada Jumat (16/12) korban membuat laporan ke Mapolda Jambi terkait hal tersebut.

Artur menjelaskan asal mula kejadian ini, yakni bahwa dirinya akan menjalani ujian dengan dosen Pembimbing Akademik (PA) berinisial D. Saat itu korban menghubungi D untuk meminta izin.

"Hari ini (Jumat, red) ujian sama dia. Tapi sampai sore tidak ada kabar sama sekali, karena besok saya sudah harus sampai di Palembang untuk ikut kejuaraan pencak silat makanya saya minta izin, untuk bertanya apakah bisa berangkat," jelasnya, Sabtu (17/12).

Saat meminta izin via WhatsApp, D malah memarahi korban, saat itu korban diminta untuk datang ke ruangan kerjanya.

"Saat tiba di tangga langsung di tarik, lalu dipukul sebanyak tujuh kali," ungkap Artur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: