Bagian 13: “The End of Story Suka Sama Yang Virtual”

Bagian 13: “The End of Story Suka Sama Yang Virtual”

Ari Hardianah Harahap--

Arisa menatap ponselnya lama, history percakapan terpampang jelas di layar ponselnya, sebuah curhatan hati, candaan bahkan gombalan jayus ada dalam balon – balon percakapan itu. Membacanya ulang membuat Arisa tersenyum sendiri, bahkan hanya dengan melalui tulisan, Arisa mampu dibuat melambung tinggi dengan berbagai jenis kupu – kupu di dalam perutnya, tak lupa semburat merah di pipinya. Prilaku Arisa sudah sangat menjelaskan tentang rasa yang tumbuh di dalam hatinya pada empu yang mengiriminya balon – balon percakapan itu. Sayangnya, ekstensi keberadaan manusia yang membuat Arisa jatuh hati itu semu, karena vibrasinya tak pernah Arisa temui, Arisa jatuh cinta pada ekspetasinya terhadap seorang manusia yang ada di antah barantah, menitipkan hatinya pada fantasi yang tak pasti. Hingga Arisa temui satu manusia lainnya, melalui bar notifikasi di ponselnya, sederet kalimat yang terbaca oleh netranya, membuat Arisa sadar, jatuh cinta itu saat ia mampu ada disekitarnya, merasakan kehadirannya, mengisi hari - harinya dengan kisah klise ala remaja yang dimabuk cinta, seolah dunia milik berdua. Hanya butuh beberapa detik, Arisa menekan tombol blokir dan menghapus seluruh percakapan yang pernah begitu menggugah hatinya hingga ia tersenyum semalam memikirkannya, dan kini tidak lagi yang namanya sendiri. Saat Arisa rindu, maka ia hanya perlu menemui manusia konyol yang begitu lama menyimpan rasa yang Arisa sia – siakan begitu saja, memeluknya kapan saja Arisa mau, bukan mengirim teks konyol pada balon percakapan, mengaku dan memelas bahwa ia rindu dan ingin segera bertemu, menemui jumpa yang bisa saja sakit tak berujung sebab tak sesuai mengisi rongga – rongga keinginannya.

‘Siang – siang gini enaknya makan seblak atau bakso?’

‘Kok lo bolos nggak ngajak gue?!’

‘gue otw kosan, siap – siap gih soalnya gua nggak mau jalan sama gembel’

‘Arisa, pangeran Sundra tiba’

Bertepan dengan balon percakapan terkahir yang muncul di bar notifikasinya, Arisa turut selesai dengan kisah romanasa virtualnya. Mengapa ia harus menyia – nyiakan hari dengan wujud yang tak pasti, jika bersama Sundra, Arisa temui hati yang penuh dengan ekstensi cinta dan kasih. Aduh, kini Arisa susah hati, bagaimana ia harus mengaku pada Sundra, kini Arisa juga turut jatuh hati.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: