Kronologi 146 Kematian di Pesta Halloween Korea Selatan

Kronologi 146 Kematian di Pesta Halloween Korea Selatan

Kondisi kawasan Itaewon lokasi tragedi kematian pesta halloween di Korea Selatan. (twitter)--

KORSEL, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Tragedi pesta halloween di Itaewon Korea Selatan menelan korban hingga 146 nyawa Minggu (30/10).

Dilansir Jambi Ekspres dari BBC, jumlah korban yang tewas mencapai 146 orang sementara yang luka-luka 150.

Tragedi angka kematian yang sangat luar biasa ini bermula dari pelaksanaan pesta halloween di kawasan Itaewon di ibukota Korea Selatan. 

Setelah lama stop, ini menjadi pesta perdana halloween sejak pandemi Covid-19 melanda dunia. 

Semula pesta berjalan dengan lancar. Para pengunjung berpakaian halloween dan horor datang sejak sore. Kian malam kian ramai.

Semakin padat pengunjung, pada pukul 22.20 kondisi kian tak terkontrol. Jalanan yang sempit dan ada tanjakan, membuat ada pengunjung yang terjatuh.

Pengunjung yang jatuh menimpa pengunjung lain yang ada di bawahnya. Keadaan kian mengerikan, petugas juga berusaha menarik para korban yang jatuh dan pingsan di tengah kerumunan. 

Guna menangani tragedi ini, pemerintah setempat menurunkan 140 ambulance guna mengevakuasi korban. 

Itaewon memang terkenal sebagai pusat pelaksanaan halloween di ibukota Korea Selatan. Setiap tahun event halloween menjadi agenda Itaewon untuk menarik minat pengunjung dan wisatawan. 

Insiden mematikan Minggu ini terjadi karena banyak korban yang terinjak-injak saat acara berlangsung. 

Bagian pemadam kebakaran Choi Seong Beom kepada media setempat mengatakan, korban terinjak-injak hingga terluka, kekurangan oksigen dan tewas. 

TV lokal dan media setempat memperlihatkan deretan ambulance yang mengular melakukan evakuasi dengan jumlah personil polisi yang padat serba tim kesehatan yang sibuk memindahkan jenazah denga tandu maupun korban yang masih hidup. 

Korban juga terlihat tergeletak di jalan dan menjadi pemandangan mengerikan di saat momen halloween. 

Sementara itu KBRI untuk Korea Selatan, Gandi Sulistiyanto mengatakan, dalam tragedi itu terdapat dua warga negara asing. Namun KBRI telah melakukan pendataan, ternyata dua korban WNA yang meninggal itu dipastikan bukan dari Indonesia. “Kedua orang tersebut bukan WNA,” kata Gandi. (*)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: