>

Komisi I DPRD Provinsi Jambi Konsultasi ke Perpustakaan Nasional

Komisi I DPRD Provinsi Jambi Konsultasi ke Perpustakaan Nasional

Dukung Program Pengembangan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, Komisi I DPRD Provinsi Jambi Konsultasi ke Perpustakaan Nasional--

Dukung Program Pengembangan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial

JAMBI, JAMBIESKPRES.CO.ID - Komisi I DPRD Provinsi Jambi melakukan Konsultasi ke Perpustakan Nasional Republik indonesia. Konsultasi ini terkait  Rencana Program Pengembangan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di Provinsi Jambi.

Anggota Komisi 1 DPRD Provinsi Jambi Kemas Al Farabi mengatakan, program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial adalah perubahan paradigma pemberdayaan perpustakaan.

"Perpustakaan bukan hanya gudang buku, tempat orang yang tidak memiliki jabatan serta dijaga oleh seorang pustakawan yang sering dengan stigma yang galak dan tidak bersahabat. 

Namun, dengan transformasi inklusi nasional menjadi tempat yang menyenangkan, sumber ilmu dan menjadi wadah dalam meningkatkan keterampilan dan kemampuan," kata putra mantan rektor UNJA ini.

Dia menambahkan, perpustakaan akan lebih dimanfaat oleh masyarakat dengan layanan digital, melibatkan partisipatif masyarakat. Di Provinsi Jambi sepanjang tahun 2021 dalam keadaan wabah pandemi Covid 19  dan pembatasan sosial secara besar dari bulan Januari hingga Juni jumlah kunjungan di Perpustakaan berjumlah total 16.686 orang. 

"Sementara untuk di tahun 2022 ini dari Bulan Januari hingga September berjumlah 18.379 orang, ini data setelah pasca rehab perluasan dengan dana DAK," akunya.

Menurut Dia, Jumlah tersebut cukup menandakan minat mayarakat akan ilmu pengetahuan dan informasi sangat baik, namun kiranya perlu penunjang yang relevan khusus nya di era Revolusi Industri 4.0, dimana saat ini kita dihadapkan pada masa Big Data dan Internet of Things (IOT). 

"Kami berharap agar dengan kegiatan konsultasi ini, kita dapat bersinergi membangun peradaban bangsa dan mayarakat melalui program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, kiranya adanya integrasi yang sustainable sehingga lerpustakaan dapat semakin berkembang dan terkoneksi dengan program Perpustakaan Nasional sehingga  dapat menjadi wadah dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat serta menjadi sarana dalam mengembangnkan potensi daerah dengan keberagaman budaya," ungkap Kemas Al Farabi, Senin (17/10/2022)

Kemas Al Farabi menambahkan, setelah adanya Konsultasi ini Perpustakaan Wilayah Kambi dapat mengembangkan Perpustakaan berbasis inklusi Sosial. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: