>

Seorang Pendaki Meninggal Dunia Saat Baru Jalan 100 Meter dari Pos 2

Seorang Pendaki Meninggal Dunia Saat Baru Jalan 100 Meter dari Pos 2

Ilustrasi pendaki. Foto : dpc/Jambi Ekspres--

JAMBIEKSPRES.CO.ID - Seorang pendaki dilaporkan meninggal dunia saat mendaki Gunung Merbabu.

Korban bernama Andreas Jonson (35) merupakan warga Kampung Pendongkelan Selatan No. 26  Kelurahan Kapuk Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.

Kepala Seksi Humas Polres Boyolali AKP Dalmadi mengatakan, korban Andreas dilaporkan meninggal dunia pada Jumat, 7 Oktober 2022 sekitar pukul 21.30 WIB.

Kejadian bermula ketika korban dan rombongan pendaki lainnya yang berjumlah enam orang melakukan pendakian melalui Desa Tarubatang Pada Jumat, 7 Oktober 2022, sekitar pukul 15.00 WIB.

Saat sampai di Pos 2 jalur pendakian, empat orang teman korban memilih lebih dulu melanjutkan perjalanan menuju pos berikutnya sementara korban bersama satu temannya memutuskan untuk istirahat dulu di Pos 2.

Ketika itu hujan sangat lebat, namun karena tak ingin tertinggal terlalu jauh dari rombongan, korban bersama satu temannya yang tinggal di Pos 2 kembali melanjutkan perjalanan dengan memakai jas hujan.

Korban berjalan di depan temannya sekitar satu meter. Namun, baru berjalan sekitar 100 meter dari Pos 2, korban langsung jatuh telentang dan sempat seperti tidak bisa bernapas.

Teman korban yang ada di belakang langsung menolon lalu berteriak meminta tolong.

Untung di waktu yang sama ada seorang pendaki lain yang masih di bawah kemudian ikut memberikan pertolongan dengan memberikan minyak kayu putih di bagian tubuh korban.

Hanya saja korban tetap tidak ada reaksi hanya diam, kemudian datang tim kesehatan mengecek dan memberikan pertolongan lagi, dan tetap tidak ada reaksi, masih diam, hingga datang tim relawan Ranger (SAR) lalu korban dievakuasi dibawa ke Puskesmas Selo, di sini korban lalu dinyatakan telah meninggal dunia. 

Dari puskesmas korban lalu dibawa ke RSUD Pandan Arang, Boyolali untuk divisum.

Hasil visum di RSUD Boyolali tidak ditemukan tanda-tanda adanya luka luar dan menunggu pihak keluarga korban.

"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak keluarga korban di Jakarta, menyatakan tidak menghendaki korban diautopsi dan pihak keluarga sedang perjalanan ke Boyolali," kata AKP Dalmadi. (fin) 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: