>

Hasil Investigasi Media Asing Sebut Polisi Tembak 40 Kali Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan

Hasil Investigasi Media Asing Sebut Polisi Tembak 40 Kali Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan

Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk lapangan seusai pertandingan antara Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022). Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/pras. --

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Media asing The Washington Post merilis hasil investigasi eksklusif terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada 1 Oktober lalu. 

Hasil investigasi itu mengungkap polisi telah menembakkan 40 kali gas air mata dalam peristiwa itu.

Investigasi Washington Post menyebut penembakan gas air mata sedikitnya dilakukan 40 kali ke arah kerumunan dalam rentang waktu 10 menit. Kejadian itu sebut Washington melanggar pedoman keamanan internasional untuk pertandingan sepak bola.

Video yang ditayangkan di Twitter Washington Post, terlihat petugas mulai menghalau penggemar dengan peralatan tongkat dan perisai anti huru hara. Polisi juga meningkatkan gas air mata dan flash bang. 

Seorang pengacara hak asasi manusia, Ranto Sibarani, yang meninjau rekaman video, mengatakan pihak berwenang tampaknya menembakkan amunisi secara sporadis dan tanpa strategi yang jelas. “Hasilnya adalah penggunaan bahan kimia secara besar-besaran dan tidak terkoordinasi,” kata Sibarani.

Profesor dari Keele Universitas di Inggris, Clifford Stott, meninjau video yang menunjukkan situasi di Stadion Kanjuruhan. Ia mengatakan semua terjadi akibat tindakan polisi yang dikombinasikan dengan keburukan dari manajemen stadion.

Clifford Stott bersama pakar pengendalian massa lainnya serta empat aktivis pembela hak-hak sipil, mengatakan penembakan gas air mata oleh polisi tidak proporsional. 

“Menembakkan gas air mata ke tribun penonton dengan pintu terkunci, kemungkinan besar tidak akan menghasilkan apa-apa “Menembakkan gas air mata ke tribun ketika gerbang terkunci hanya akan menyebabkan kematian dalam jumlah besar,” paparnya.

Setelah polisi menembakkan gas air mata, penonton mengatakan kepada The Post, mereka mengalami batuk-batuk dan mata mereka mulai berair setelah terpapar gas.(jawapos)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: