Cerita Pilu Seorang Ibu atas Tragedi di Stadion Kanjuruhan: Ya Allah Anaku Meninggal

Cerita Pilu Seorang Ibu atas Tragedi di Stadion Kanjuruhan: Ya Allah Anaku Meninggal

PSSI kecam kerusuhan berdarah di Stadion Kanjuruhan Malang--Twitter/@akmalmarhali--

MALANG, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Pasca duel derby Jawa Timur antara Arema Malang v Persebaya Surabaya terjadi tragedi mengerikan di Stadion Kanjuruhan.

Sejumlah korban meninggal dunia. Tragedi Kanjuruhan berdarah, diawali adanya suporter yang merangsek ke dalam stadion pasca ketidakpuasan atas hasil pertandingan.

Stadion Kanjuruhan benar-benar berdarah Sabtu malam, 1, Oktober 2022. Terdapat 127 korban meninggal dunia dan 180 korban luka.

Salah satunya adalah kisah pilu yang menimpa seorang ibu. Dia menggendong anaknya yang meninggal dunia.

"Ya Allah anakku gak onok (meninggal)," kata Bagus Pamungkas, wartawan Jawa Pos, yang ditugaskan meliput pertandingan antara Arema FC vs Persebaya Surabaya tersebut.

Menurut dia, para wartawan pun kesulitan keluar dari stadion pasca kerusuhan pecah. Polisi juga menembakan gas air mata untuk menghentikan kerusuhan.

“Situasinya chaos. Polisi melempar gas air mata ke arah tribun. Kami berupaya memnyelamatkan diri,” ujarnya.

Namun, belum diketahui identitas ibu yang anaknya meninggal karena tragedi di Stadion Kanjuruhan tersebut.

Atas kericuhan itu, polisi memberikan keterangan bahwa terdapat 127 orang meninggal dunia.

Jumlah korban tersebut terbagi antara yang meninggal di lokasi dan sekitar stadion juga di rumah sakit.

Di sisi lain, Ketua Komite Disiplin (Komdis) PSSI, Irjen Pol (Purn) Erwin Tobing sangat menyesalkan kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, yang kemudian merembet di area di sekitar stadion.

Seperti diketahui laga antara Arema FC dan Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10) yang berakhir 2-3 akhirnya berakhir ricuh.

Ribuan Aremania mengamuk di dalam dan di luar stadion karena tim kesayangan mereka takluk dari Persebaya.

"Setelah mendapat laporan dari PT Liga Indonesia Baru, kami segera menyidangkan kasus ini. Arema bisa jadi dalam sisa pertandingan kompetisi BRI Liga 1 musim ini tidak diperkenankan menjadi tuan rumah. Selain itu sanksi lainnya juga menanti," kata Erwin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: