Seorang Polwan Aniaya Kekasih Adiknya Hingga Pak RW Meninggal Serangan Jantung

Seorang Polwan Aniaya Kekasih Adiknya Hingga Pak RW Meninggal Serangan Jantung

Korban Riri Aprilia Kartin menunjukkan luka akibat penganiayaan yang dilakukan oknum polwan dan ibunya.--

PEKANBARU, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Seorang oknum Polisi Wanita (Polwan) bernama Brigadir IR dilaporkan ke kantor polisi oleh perempuan bernama Riri Aprilia Kartin, 27 tahun.

 

"Saya membuat laporan atas pengeroyokan yang dilakukan oleh kakak, seorang polisi wanita dan ibu dari pacar saya," kata Riri.

 

Dua hari lalu pada malam hari, Riri dan pacarnya berinisial R sedang berada di rumah kontrakannya. Ia  kaget saat didatangi oleh Brigadir IR yang notabene adalah kakak kandung cowoknya R. Kata Riri Brigadir IR datang bersama ibunya.

 

Brigadir IR awalnya ribut-ribut di depan kontrakan, lalu oleh sang pacar, Riri diminta bersembunyi di kamar dan mengunci pintu kamar. Kemudian R pun membuka pintu depan. 

 

Namun ternyata Brigadir IR tak kehabisan akal, ia pun berhasil masuk ke kamar Riri secara paksa dengan mendobrak pintu kamar. 

 

Begitu pintu kamar terbuka, Brigadir IR dan ibunya langsung mendekati Riri lalu Riri dijambak, ditampar, dipukul, dicubit, dan dicaci maki oleh keluarga sang pacar.

 

“Pacar saya berusaha melerai. Namun, ibunya terus menjambak saya. Saya dikunci, disekap dalam kamar. Mereka terus memukul saya," ujar Riri.

 

Kata Riri, kejadian ini bermula dari ketidaksetujuan Brigadir IR dan keluarga atas hubungan asmaranya dengan R. 

 

Tak hanya dirinya yang menjadi korban, kata Riri ikut menjadi korban adalah pak RW di tempat ia tinggal. Malam itu kata Riri, Pak RW mencoba melerai pertengkaran karena melihat ia disiksa oleh Brigadir IR dan juga ibunya. 

 

“Almarhum pada malam itu tidak terima saya dipukulin. Mungkin dia merasakan batin bagaimana seorang ayah kepada anak perempuannya," lanjut Riri. 

 

Karena pak RW ikut dibentak Brigadir IR, almarhum kemudian terkena serangan jantung dan langsung meninggal dunia. 

 

Terakhir diketahui Brigadir IR adalah seorang personel polwan yang bertugas di Direktorat Narkoba Polda Riau di bawah kendali operasi BNN Riau.

 

Drama tak hanya sampai di situ, setelah keributan Brigadir IR tiba-tiba menelepon rekan kerjanya di BNNP Riau. "Si polwan sempat menelepon tim kerjanya dari BNN Riau lalu bilang dia dikeroyok preman,” kata Riri.

Tak lama kemudian  rekan kerja polwan itu tiba, terjadilah keributan besar dan oknum petugas BNNP Riau tersebut menanyakan kenapa IR dikeroyok. 

 

"Begitu rekannya bertanya. Kemudian ditunjuknya pacar saya (R),” beber Riri.  Kemudian, teman Brigadir IR langsung memborgol tangan R yang juga anggota Polri. 

 

"Pacar saya diborgol. Saat itu saya kembali dipukuli di kamar sama IR dan ibunya,” beber Riri. 

 

Setelah situasinya makin tak kondusif, Brigadir IR dan rekannya membawa Riri ke Kantor BNNP Riau. Namun, sesampainya di Kantor BNNP, Riri hanya menunggu di kendaraan. "Di sana saya mau dipukul lagi di dalam mobil," kata Riri. 

 

Setelah menunggu beberapa lama di dalam mobil, Riri akhirnya diperbolehkan pulang. Atas kejadian itu, Riri sudah melaporkan Brigadir IR ke Propam Polda Riau, sedangkan kasus penganiayaan ditangani ditreskrimum dengan LP Nomor: STPL/B/448/IX/2022/SPKT/Riau.

 

Kabid Propam Polda Riau Kombes Johanes Setiawan sebelumnya mengakui adanya laporan tersebut. "Iya, benar. Sedang proses pemeriksaan (terhadap oknum Polwan red). Laporan ditangani ditreskrimum dan bidpropam" ucap Kombes Johanes.

 

Sementara itu Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto mengatakan, laporan tersebut ditindaklanjuti dengan pemanggilan terhadap Brigadir IR. “Saat ini Brigadir IR masih diperiksa Bidang Propam Polda Riau,” kata Sunarto Jumat 23 September 2022. (dpc/disway)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: