Mengenal Jati Diri Masyarakat Melayu Melalui Koleksi Songket Jambi
Cik Mia, salah satu narasumber saat menyampaikan materi--
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Songket merupakan kain tenun tradisional yang ditenun dengan tangan. Di Jambi banyak terdapat jenis kain Songket, hal itu ditandai oleh terdapat lebih dari 7.900 jenis Kain Songket yang menjadi koleksi di Museum Siginjei.
Karena pentingnya keberadaan Kain Songket sebagai satu artefak dalam budaya serta jati diri masyarakat Melayu, Jambi khususnya, maka Museum Siginjei menilai perlu dilaksanakannya kajian khusus yang membahas tentang Kain Songket tersebut. Oleh karena itu, Museum Siginjei melaksanakan Seminar Kajian Koleksi Songket Jambi yang berlangsung di Ruang Intro Museum Siginjei, pada Kamis (1/9/22).
Peserta yang mengikuti Seminar Kajian Koleksi Songket Jambi--
Kegiatan Seminar Kajian Koleksi Songket Jambi ini dibuka oleh Kasubbag TU Museum Siginjei, Syafriani mewakili Kepala Museum Siginjei, Ervin Aprianti. Diikuti oleh peserta seminar terdiri dari penggiat budaya serta pengrajin songket dan batik yang berjumlah 65 orang.
Kain Songket yang ada di Jambi biasanya dikenakan sebagai pakaian dari acara-acara resmi. Tidak hanya itu, Kain Songket ini juga biasanya dipajang sebagai tapestry. Saat ini keberadaan Kain Songket di Jambi juga sudah menjadi komoditas ekonomi sebagai bagian dari industri tekstil, mode dan interior terkini.
Pejabat dilingkup Museum Siginjei yang hadir saat pembukaan kegiatan seminar--
Di samping itu, Kain Songket Jambi juga mengandung sejarah budaya melalui nilai yang terkandung di dalamnya, yang sekaligus menjadi identitas suku bangsa. “Saya berharap melalui Seminar Kajian Koleksi ini dapat menambah wawasan kesejarahan dan kebudayaan serta memotivasi masyarakat, para pendidik dan generasi muda, meningkatkan kepedulian dan rasa cinta terhadap warisan sejarah budaya, serta mampu memberikan optimis dalam menata masa depan untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara,” ujar Syafriani saat menyampaikan sambutannya.
Kasubbag TU Museum Siginjei, Syafriani--
Sementara itu, Kasi Pengelolaan Koleksi Museum Siginjei, Mudzakir menambahkan, materi tentang Kain Songket ini telah dipertimbangkan sejak setahun yang lalu agar dapat di seminarkan. Kain Songket ini dipilih karena Kain Songket saat ini dinilai kurang dipublikasikan, sehingga tahun lalu Kain Songket sempat diklaim oleh Malaysia. “Untuk itu kita berusaha agar Kain Songket ini masuk ke UNESCO, dengan dukungan pemerintah kita berusaha agar terus dipublikasikan. Melalui seminar ini, kita kaji corak-corak yang ada di motif Kain Songket atau Batik Jambi, apalagi Kain Songket Jambi memiliki banyak motif,” imbuhnya.
Foto bersama usai kegiatan--
Adapun pemateri dalam kegiatan ini yaitu pengrajin Kain Songket dan Batik Jambi yaitu Ida Mariyanti, yang menyampaikan materi tentang perkembangan Songket Jambi. Kemudian Zainul Bahri, menyampaikan materi tentang corak dan makna filosofi Songket Jambi dan Cik Mia menyampaikan materi tentang Songket Jambi. (kar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: