Pelecehan Seksual di SMP, Modus yang Digunakan Pelaku Sungguh Biadab. Ini Linknya
Sekolah menjadi sasaran pelaku melakukan pelecehan seksual. Foto : fin--
JAMBIEKSPRES.CO.ID - Viral di media sosial seorang pegawai SMP Negeri 6 Kota Bekasi diduga melakukan pelecehan terhadap para siswa.
Kasus tersebut ramai menjadi perbincangan masyarakat, mulai dari alumni dan orang tua siswa setelah dugaan pelecehan tersebar di media sosial Instagram.
Adalah akun IG @menfesspondokgede, mengupload screenshot thread para korban yang diceritakan semuanya dalam sebuah story.
Nampak pegawai SMPN 6 Kota Bekasi tersebut, mengajak pada siswi melalu chat WhatsApp dengan godaan dan rayuan yang vulgar.
Ada pula sebuah screenshot chat pegawai tersebut, mengajak para siswi SMPN 6 Kota Bekasi untuk mengajak menyewa kamar hingga menginap di apartemen.
"Ayok, ke apartemen aku," tulis terduga pelaku kepada siswi dalam postingan instagram menfesspondokgede, dikutip Senin 1 Agustus 2022.
Selain itu tersebar juga chat pelaku yang mengirimkan stiker mengandung pornografi, dikirimkan ke para siswi untuk menggoda dan merayu.
Saat ditemui secara langsung, Humas SMPN 6 Kota Bekasi Alis Maryamah, dirinya membenarkan adanya kejadian tersebut dan baru mengetahui beberapa hari belakangan.
"Kami pihak sekolah itu baru dengar keluhan ini awalnya kemarin jam 2 hari Jumat, dan dapet kabar di IG malam minggu sudah viral seperti itu," ujarnya.
Dirinya juga memastikan, terduga pelaku pagi tadi sudah di bawa oleh petugas ke Polres Metro Bekasi Kota guna pemeriksaan lebih lanjut.
Ini linknya https://www.instagram.com/stories/highlights/17985784183551666/
https://www.instagram.com/menfesspondokgede/
Pelaku adalah Pegawai Perpustakaan
Diduga pelaku berinisial DP yang merupakan seorang pegawai perpustakaan tengah dilakukan pemeriksaan.
Menurut keterangan salah satu alumni yang berinisial S, diduga pelaku dikenal oleh para siswa sebagai orang yang sok asik terhadap para murid.
"Kalo saya si ngeliatnya dia sok asik, emang ngaco orangnya, asal tegor cewe-cewe apa lagi tuh," ungkapnya saat ditemui di Halaman SMPN 6 Kota Bekasi, Senin 1 Agustus 2022.
Dari keterangan S, saat di lingkungan sekolah diduga pelaku sering menggodai dan genit terhadap siswa perempuan.
"Gimana yaaa, sering cat call cewe-cewe. Cat call kaya godain “kiw” genit, tapi kalo ngelakuin sesuatu gak pernah lihat, kalau genit gitu saya sering liat," ucapnya.
S menjelaskan, selama ini para alumni tidak pernah curiga terhap perikalu DP, ia hanya berpikir diduga pelaku hanya genit saja.
"Saya kira dia orangnya emang gitu aja, gak lebih dari genit gitu, saya kira cuma suka genit aja. Taunya lebih dari itu, minta-minta foto apa gitu," jelasnya.
Pada sore hari tadi S turut melakukan aksi mendatangi SMPN 6 Kota Bekasi, pihaknya meminta pihak terkait dapat mengusut persitiwa tersebut dan mendampingi siswa yang menjadi korban.
Korban Alami Trauma dan Dapat Pendampingan
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) bersama Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi, melakukan pendampingan terhadap korban pelecehan seksual di SMPN 6 Kota Bekasi.
Saat ditemui di halaman sekolah Komisioner KPAD Novrian mengungkapkan, petugas di lapangan tengah melakukan pencarian data serta melakukan pendampingan.
"Kita terus melakukan pendampingan pokoknya, jadi kita masih pendalaman, sejauh apa sih trauma mereka," ucap Novrian saat ditemui di lingkungan sekolah, Senin, 1 Agustus 2022.
Menurut keterangan yang fin.co.id dapatkan, korban pelecehan seksual diduga mengalami trauma dengan tingkatan yang berbeda beda.
"Mereka mengalami trauma sebenernya kami masih gali lagi, ada beberapa dari mereka yg perlu kami dampingi karena bervariasi tingkatan traumanya," ungkapnya.
Atas kasus tersebut, ada pula korban yang mengalami trauma hingga takut melewati ruang perpustakaan tempat terduga pelaku bekerja.
Dari temuan yang sudah didapatkan oleh petugas KPAD, korban rata-rata mendapat tindakan pelecehan melalui aplikasi komunikasi online.
"Saat ini didapati lebih banyak sih chat, dari whatsapp gitu lanjutnya nanti polisi yang menggali," jelasnya.
Selain itu Novrian mengungkapkan, diduga terdapat korban alumni SMPN 6 Kota Bekasi juga yang menjadi korban pelecehan seksual.
"Iya betul ada juga indikasi alumni, tadi juga sempet kita wawancarai. Kalo total semua korban, kita belom bisa detail ya berapa," terangnya.Untuk kelanjutannya pihak KPAD akan mendampingi secara penuh terhadap korban, serta petugas di lapangan akan menggali keseluruhan korban. (tuahta/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: