Bagian 9: “1001 Ngeles ala Zona”

Bagian 9: “1001 Ngeles ala Zona”

Ary--

Arya menempelkan uang serratus ribu rupiah di kening Zona dengan kuat, Zona yang tadinya asyik melamun kini nampak menggeram kesal, melirik Arya sekilas kemudian mendelik tajam, “Om punya masalah hidup apa sih sama saya?” Tanya Zona kesal, padahal diatara mereka masih baik – baik saja, bahkan setelah kepergian Bagas untuk menjemput Zona tadi.

“Emang semua wanita itu nggak bisa jauh – jauh dari uang kayanya,” Komentar Arya mendecih melihat tingkah Zona yang menerut spekulasinya, Zona itu sebenarnya malu – malu harimau, alias malu – malu tapi dasarnya mau.

“Atas dasar apa om bilang gitu?”

“Banyak, contohnya kamu buktinya.”

“Kok jadi saya?” Ketus Zona

“Terus itu apa?!” Kesal Arya yang tidak mau mengalah.

“YA APA?!” Zona berteriak semakin keras, semrawut dengan tingkah Arya, bahkan belum usianya saja, Zona sudah mulai merasa sebentar lagi struk akan menimpanya sebab terus emosi dan spaning tinggi menghadapi Arya.

“Iya kamulah!” Arya memekik keras, “tadi sok – soakan melamun, dikasih uang merah aja ntuh mata langsung ngjreng!” Kesal Arya, Zona mulai mencerna maksud Arya, dan mulai meraba keningnya yang masih tertempel uang serratus ribu rupiah, sebenarnya jika Zona mau, Zona bisa saja berdebat lebih lama dengan Arya, hanya saja uang seratus ribu yang diberi cuma – cuma oleh Arya tak baik juga jika dilewatkan.

“Karena saya baik hari ini, ya udah saya biarin aja buat om!” Ujar Zona, mengambil uang seratus ribu di keningnya dan segera menyimpannya dalam tas cepat – cepat sebelum Arya berniat mengambil kembali uangnya.

“Dasar matre!” Sinis Arya.

Zona mendecih, “Dibanding kena fitnahnya doang, saya iyain om.” Kata Zona santai, “Tapi om harus tau, perempuan itu realistis, enak aja laki – laki nuntut ini itu tapi nggak ada duitnya, memangnya cantik bisa murah, nggak bisa say…mahal, berjeti – jeti itu.” Lanjut Zona dengan gaya ala anak mudanya.

Arya memutarkan bola matanya malas,  “Berarti cantiknya oplasan dong, ups!” Balas Arya tak mau kalah.

Zona tak tersinggung sama sekali, “Bilang aja nggak mampu, banyak alasan banget sih om.” Pelan namun sarkas, itulaha gaya Zona. Arya memalingkan wajahnya, Zona selalu saja memiliki banyak kosa kata untuk membalasnya.

“Saya punya, kamu aja yang nggak tahu!” Kesal Arya.

“Iyain si yang paling punya!”

“Saya beneren punya!”

“Emangnya saya bilang nggak om?!”

“Tapi gaya kamu seolah nggak percaya saya punya?!”

“Om butuh validasi? Kalo gitu saya butuh bukti!”

“American Ekspress itu buktinya!” Kesal Arya

“Zaman sekarang apa sih yang nggak ada kwnya.” Balas Zona telak.

“Terserah!” pasrah Arya

“Dih ngambekan kayak cowo aja!”

“Memangnya kamu pikir saya banci kalo bukan cowo!”

“Om yang bilang ya, jangan salahin saya kalo saya nganggepnya beneren iya!”

Zona dan seribu alasan ngelesnya yang sudah tidak dapat lagi ditoleransi oleh Arya, dengan langkah seribu, Arya meninggalkan Zona sendirian.

“OM MAU KEMANA?!” Teriak Zona

“KEMANA AJA ASAL NGGAK SAMA KAMU!” (bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: