Tanpa Upacara, Brigadir Yosua Dimakamkan di TPU Sungai Bahar

Tanpa Upacara, Brigadir Yosua Dimakamkan di TPU Sungai Bahar

Brigadir Polisi (Brigpol) Nofryansyah Yosua Hutabarat berada di rumah duka, Jambi. (foto: ist/jambi ekspres)--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Jenazah Brigadir Yosua Brimob Jambi yang tewas karena tembakan di Jakarta, tiba melalui cargo bandara Sultan Thaha Sabtu (9/7).

Keluarga Brigadir Josua mengaku kecewa karena proses penjemputan dan  kedatangan jenazah tidak ada pengawalan dari institusi polri, semua diurus sendiri oleh keluarga. Tante Brigadir Yosua kepada media mengatakan, semula info yang didapat keluarga akan ada pengawalan namun pada kenyataannya tidak ada. "Kamu keluarga saja yang menyambut, " ujar perempuan bernama Rohani Simanjuntak ini dikutip dari detik.com.

Kemudian oleh keluarga, jenazah dibawa ke rumah duka  di Kecamatan Sungai Bahar Muaro Jambi. Lagi-lagi keluarga kecewa karena proses pemakaman juga tidak ada prosesi upacara seperti yang seharusnya.Alm dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kristiani di Desa Sukamakmur RT 8 Simpang Unit 1 Sungai Bahar Kabupaten Muaro Jambi.

Puncak kekecewaan keluarga terjadi ketika keluarga Brigadir Josua tidak diperbolehkan membuka peti untuk melihat jasad Yosua terakhir kali. Namun Ibu korban bersikukuh ingin melihat mayat anaknya sebelum dimakamkan Senin (11/7). Saat itulah keluarga melihat kondisi tubuh Brigadir Yosua penuh luka tembak dan ada sayatan dan jarinya ada yang hilang.

"“Memang secara manusia, saya belum sanggup menerima ini. Tetapi terimakasih atas berkat tuhan, ada keluarga saya yang mau mengurus semua ini,” kata Rosti Simanjuntak, ibu kandung Brigpol Nofryansah Hutabarat di rumah duka, Senin (11/7/202022). 

Sementara dari keterangan Tante korban,  Rohani Simanjuntak, Brigpol Yosua sudah bertugas selama 2 tahun sebagai Ajudan Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo.

Terkait tuduhan Brigdir Josua melecehkan istri Kadiv Propam yang menjadi alasan ia ditembak ajudan Kadiv Propam, itu juga dipertanyakan oleh keluarga.

Yuni Hutabarat, kakak kandung Brigadir Polisi Nopryansah Yosua Hutabarat mengaku tak yakin jika sang adik melakukan pelecehan pada istri Kadiv Propam Polri.

Pihak keluarga Brigadir Polisi Nopryansah Yosua Hutabarat, anggota Brimob Polda Jambi ini meminta rekaman CCTV dibuka.

Brigadir J atau Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat disebut melecehkan istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo sebelum baku tembak dengan ajudan Kadiv Propam yang lain, Bharada E.

“Saya tak yakin ya dengan keterangan itu. Saya butuh hasil bukti autentiknya seperti CCTV ya, kalau memang adik saya telah melakukan perbuatan itu,” ujar Yuni Hutabarat kepada wartawan, Senin (11/7/2022).

Selama polisi belum bisa memberikan bukti atas keterangan bahwa Brigpol Nopryansah melakukan pelecehan, maka keluarga tetap tidak akan percaya.

“Jika itu ada buktinya mungkin kami bisa menerimanya, tetapi ketika kami nanya dengan salah satu utusan Polri dari Mabes di Jakarta juga ketika kami minta bukti CCTV-nya, disebut jika CCTV tidak ada,” katanya.

Dia menilai dugaan adiknya Brigpol Nopryansah Hutabarat melecehkan istri Kadiv Propam hanya mengada-ada jika tak disertai bukti dan fakta.

“Saya rasa sesuatu yang disebutkan tanpa bukti nyata itu kan sama saja seperti hal mengada-ada ya,” katanya.

“Kami di sini butuh bukti nyata, mustahil kan di rumah dinas seorang jenderal tidak ada CCTV-nya,” tegas Yuni lagi. (dpc/ral/int/ps)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: