Maia Estianty Siap Pensiun Nyanyi

Sadar usia kian menua, Maia Estianty semakin serius menabung. Ia tak mau bergantung dari orang lain atau sekadar dari karier bermusiknya. Maia pun fokus berbisnis.

            \"Pada akhirnya, di masa tua, mereka tidak punya penghasilan yang memadai. Dan mereka sakit, dan ditolong oleh orang lain. Saya nggak mau gitu,\" ujar Maia.

            \"Saya sudah merasakan sukses dengan karier di dunia musik. Saya lihat ini peluang dan perlu melebarkan sayap dalam dunia bisnis. Saya tetap mau jadi bos selamanya lah. Estimasi masa tua dan untuk tujuh turunan saya lah,\" sambung produser dan pentolan Duo Maia ini.

            Baru-baru ini Maia merilis single terbaru, Rindu Kamu. Namun ia tak yakin single itu bisa menjaganya tetap di jalur musik.

            \"Pencapaian kita di situ udah tinggal mempertahankan saja. Pekerjaan-pekerjaan saya di luar musik banyak. Saya lebih banyak menghabiskan waktu untuk bisnis, musik hanya menjaga dan mempertahankan nama kita,\" kata janda Ahmad Dhani ini.

            Maia bersyukur, karier bermusiknya secara tidak langsung mendongkrak bisnis yang ia kelola. Persisnya, dia jadi mudah mendapatkan klien karena statusnya sebagai artis dan musisi.

            \"Jika kita jadi seorang entertainer saat lagi laku-lakunya, bisnis malah enak, karena kita bisa diterima semua kalangan,\" ungkap pemain film Kata Maaf Terakhir ini. 

            Saat ini, Maia mengurusi bisnis tempat karaoke keluarga. Saking sibuknya, ia jadi mengubur keinginan untuk go international.

            \"Kecuali kalau saya nganggur, mau deh go international. Saya merasa pencapaian selama ini memenuhi target,\" jelasnya.

            Pada akhirnya Maia percaya bahwa pekerjaan di dunia hiburan itu ada masa jaya dan redupnya. Yang sudah tua dan tak berprestasi bakal digantikan yang muda dan kreatif.

            “Nggak mungkin saya akan cocok terus pakai baju kayak anak muda. Sudah umur segini, saya kan nggak lagi kelihatan cantik dan menarik. Jadi emang harus ada bisnis di luar keartisan,\" pungkasnya.

(ins)

 

Sumber: