>

Mahasiswa-Polisi Bentrok

Mahasiswa-Polisi Bentrok

                Kata dia, saat ini ada sekitar 28 ribu mahasiswa yang kuliah di Unpam. Semua dibagi dalam jadwal perkuliahan reguler dan malam.

\"Untuk reguler kami liburkan seharian penuh hari ini (kemarin) dan hanya ada seminar nasional, Dan untuk yang malam pasti kami liburkan sampai suasana kembali kondusif,\" ucapnya.

                Disinggung soal sanksi yang akan diberikan kepada para mahasiswanya yang melakukan aksi demonstarasi, pihaknya tidak bisa memberikan jawaban pasti. Pihaknya akan mengevaluasi kegiatan mahasiswa dan akan memberikan sanksi sesuai temuan fakta di lapangan.

\"Mereka (mahasiswa-red) ini masih tahap belajar dan harus diberikan sanksi yang mendidik,\" terangnya.

                Rektor Unpam Dayat Hidayat menyayangkan sikap mahasiswa yang melakukan aksi tanpa menggunakan logika. Sebab, sebagai bentuk pelajaran berdemokrasi, perbedaan itu hal biasa, asal jangan perbedaan ini menjadi tindakan fisik. \"Mahasiswa itu kaum akademisi, jadi harus menggunakan logikanya. Ya, kami sadari mereka dalam proses belajar dan pasti akan lebih baik lagi nanti,\" terangnya.

                Menurutnya, sebagai institusi pendidikan, pihaknya tetap akan menberikan sanksi bagi mahasiswanya yang melakukan aksi hingga berujung bentrok dengan polisi. Sebab, tujuan kampus mengundang Wakapolri Nanan Sukarna juga untuk rangka mendidik. \"Kami sampaikan kepada mahasiswa untuk mengungkapkan isi pikirannya dengan terbuka. Namun, kita ini hidup di negara demokrasi dan harus dewasa dalam berdemokrasi bukan anarkis,\" katanya.

 

Kuliah Umum Wakapolri

 

                Pada bagian lain, saat memberi kuliah umum, Wakapolri Nanan meminta mahasiswa Unpam senantiasa mengawasi, mengoreksi, dan menegur aparat kepolisian korupsi dan tidak baik dalam melayani masyarakat. \"Kami akui di antara kami ini ada saja polisi brengsek. Maka, awasi, koreksi, dan tegur kami. Jangan sampai mereka yang sedikit ini justru membuat jelek kerja kami,\" ucapnya.

                Menurutnya polisi yang dahulu otoriter menjadi polisi yang demokratis. Bahkan, polisi mengikuti program reformasi birokrasi polri.

\"Dan reformasi yang kami lakukan sudah cukup baik menurut Menpan (Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi-red),\" ujarnya.

                Ke depan, kata dia, guna melakukan perbaikan-perbaikan dalam tubuh Polri, pihaknya tengah melakukan reformasi tahap kedua yang bertujuan merevitalisasi watak, pola pikir, dan tingkah laku aparatur Polri. Tugas polisi adalah untuk melayani dan mengamani. Sehingga, ada tiga tugas pokok yang perlu dilakukan dalam menjalankan tugas-tugas kepolisian tersebut. \"Nah, bagian ketiga tugas Polri adalah mengikutsertakan masyarakat untuk mengawasi kerjanya. Mahasiswa pun harus mengawasi tugas polisi. Khususnya yang brutal, brengsek, dan yang korup,\" terangnya.

(riz/dai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: