Mahasiswa-Polisi Bentrok

Mahasiswa-Polisi Bentrok

                PAMULANG - Penolakan atas kedatangan Wakapolri Komjen Nanan Sukarna ke Universitas Pamulang (Unpam), Kecamatan Pamulang, Kota Tangsel oleh puluhan mahasiswa Kamis (18/10), berakhir rusuh. Dua mahasiswa dan lima anggota polisi terluka.

                Wakapolri mendatangi kampus yang berlokasi di Jalan Padjajaran, itu untuk mengisi kuliah umum bertema “Tugas dan Tanggung Jawab Polri”. Nanan tiba di lokasi sekira pukul 08.20 WIB. Setelah turun dari kendaraannya dan ingin memasuki auditorium kampus, langsung dihalangi sejumlah mahasiswa.

                Sempat terjadi aksi dorong-dorong mahasiswa dengan pengawal Wakapolri. Bahkan, salah seorang mahasiswa bernama Benekditus Mega Pradita terkena pukulan. Mahasiswa Fakultas Hukum semester VII berdarah pada bagian bibirnya. \"Saya tidak tahu siapa yang pukul, Namun yang di depan tadi polisi semua,Oknum polisi itu yang memukul saya, Tak mungkin satpam kampus atau orang rektorat yang melakukannya, Saya tidak terima ini,\" ungkap Benediktus.

                Tak terima rekannya diperlakukan kasar, mahasiswa beralmamater biru muda ini melakukan aksi dorong. Bahkan, Nanan yang langsung menghadapi pendemo di barisan depan sempat terjengkang lantaran kena dorong oleh jumlah mahasiswa yang terus bertambah dalam melakukan aksi.

                Meskipun dapat dorongan dan hampir terjatuh, Nanan terus bertahan di barisan depan dan tetap menghadang dorongan para mahasiswa yang terus menyanyikan lagu Indonesia Raya dan memukulkan bambu panjang yang mereka bawa. Pihak rektorat maupun polisi pun hanya bisa melihat aksi tersebut. \"Tidak ada polisi yang pukul-pukul. Saya ke sini dengan maksud baik. Tidak ada mahasiswa yang dipukul,\" kata Wakapolri.

                Ia pun kembali melangkahkan kakinya menuju ruang auditorium kampus yang berjarak sekira 20 meter dari tempat parkir mobil. Keributan tak berlanjut, mahasiswa hanya berkumpul di teras kampus.

                Wakapolri memulai jadi pembicara sekira pukul 09.00 WIB. Tak dari setengah jam, Wakapolri meninggalkan auditorium. Dalam penjagaan ketat Wakapolri langsung menaiki mobil dan meninggalkan kampus. Setelah, Wakapolri meninggalkan kampus, mahasiswa kembali menggelar aksi. Aksi yang dilakukan di luar kampus ini mulai brutal. Mahasiswa mulai panas. Aksi dorong pun tak terhindari. Entah siapa yang memulai, mahasiswa mulai memukuli dengan bambu panjang dan ada yang menaiki mobil truk brimob dan mengambil tameng milik polisi. Ulah ini mengundang emosi sejumlah aparat.

                Langkah antisipatif dan pengamanan pun dilakukan. Tindakan polisi justru menyulut emosi balik mahasiwa dan mulai memukulkan bambunya. Bahkan, ada yang melemparkan batu ukuran sedang ke arah polisi.

                Situasi makin panas. Polisi yang jumlahnya kalah banyak, mundur. Mereka pun dilempari batu, botol dan bambu panjang. Petugas kemudian melarikan diri ke Mapolsek Metro Pamulang yang hanya berjarak 100 meter dari kampus. Tak berapa lama kemudian, tiba-tiba saja polisi dengan mempersenjatai diri dengan senjata gas air mata dan peluru karet menembaki mahasiswa. Bentrokan terjadi di luar kampus. Situasi makin tak terkendali. Mahasiswa masuk halaman kampus, suara tembakan masih terdengar. Gas air mata pun ditembakkan. Saat mahasiswa masuk kampus, polisi menggembok pagar gerbang utama kampus.    

                Tindakan polisi ini tidak membuat mahasiswa jera. Sebaliknya, mereka malah melakukan perlawanan. Setelah hampir setengah jam perang batu antara polisi dan mahasiswa. Tak berapa lama, dua unit kendaraan polisi datang dan langsung menembakkan gas air mata untuk membubarkan mahasiswa. Langkah tersebut berhasil. Mahasiswa memilih lari ke dalam gedung.

                Sementara, sebagian mahasiswa yang tak sempat lari ke kampus ditangkap dan diamankan ke Mapolsek Metro Pamulang. Terlihat tiga mahasiswa diseret dan ditendangi aparat kepolisian yang menenteng gas air mata dan tameng.

                Kondisi kian mencekam, petugas memblokir Jalan Raya Siliwangi, Padjajaran, dan Surya kencana. Arus lalu lintas macet dan dialihkan menuju perumahan Pamulang Permai.

                Aksi tak hanya berhenti di situ. Meski sudah dipukul mundur dan masuk kampus, mahasiswa terus melakukan pelemparan batu dari dalam kampus. Seakan tak mau kalah, polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet ke halaman kampus.

                Sekira pukul 11.00 WIB, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Wahyu Hadiningrat datang ke lokasi. Kapolres yang berupaya menenangkan situasi dan menemui pihak rektorat, tidak bisa masuk kampus. Di saat yang sama, aksi lempar batu dan bentrokan masih terjadi. Tak ada keterangan resmi dari Kapolres. Sekira pukul 14.00 WIB, kerusuhan mulai agak mereda. Namun, situasi masih mencekam. Sekira pukul 14.20 WIB, situasi mulai terkendali. Arus lalu lintas pun berangsur normal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: