Mahasiswa-Polisi Bentrok

Mahasiswa-Polisi Bentrok

                Informasi yang dihimpun, dalam bentrokan ini, sedikitnya lima polisi terluka dan tiga mahasiswa terluka. Dua di antaranya, dilarikan ke RSUD Kota Tangsel, yakni Ferry Irawan mahasiswa Fakultas Hukum dan Jundi Fajrin mahasiswa Fakultas Teknik. Ferry yang terkena tembakan bagian perut dilarikan ke instalasi gawat darurat (IGD). Begitu pun Jundi Fajrin yang mengalami muntah darah akibat terkena pukulan petugas.

                Sedangkan lima anggota polisi yang mengalami luka-luka adalah Aipda Syamsudin, Briptu Dedy, Briptu Sulikstio Wikyono, Brigadir Suryana (keempatnya dari Brimob Polres Metro Jakarta Selatan), dan

Aipda Supeno (anggota Polsek Metro Pamulang). Kelima polisi yang terluka dibawa ke RS Bina Usada, Pondok Cabe.

                Ditemui di IGD RSUD Kota Tangsel, rekan korban mahasiswa, Irawati mengatakan, karena luka yang dialaminya, Ferry dan Jundi harus dirawat intensif. Hingga pukul 15.00 WIB, penanganan medis kedua mahasiswa masih berlangsung. Dikatakan, selain mengalami luka serius, puluhan mahasiswa mengalami luka akibat gas air mata. \"Mereka dirawat di kampus STIKES,\" katanya.

                Kampus STIKES masih satu gedung dengan Unpam. Para mahasiswa yang mengalami tembakan gas air mata dirawat mahasiswa STIKES.

                Dalam keterangan resminya yang diterima wartawan, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, mahasiswa berunjuk rasa di luar kampus saat Wakapolri memberikan kuliah umum, cenderung bertindak anarkis. \"Mereka melempari markas Polsek Pamulang,\" kata Rikhwanto.

                Ia mengatakan, sejumlah fasilitas yang mengalami kerusakan antara lain, truk Brimob pengangkut alat Dalmas, mobil operasional pengawal Wakapolri, dan mobil anggota Polsek Metro Pamulang.

                Koordinator mahasiswa Unpam Boma Lesmana mengatakan, aksi yang mereka gelar semata-mata karena rasa tidak suka dengan polisi.

Aksi tersebut, sama sekali tidak ada kaitannya dengan rencana pencalonan Nanan sebagai Gubernur Jawa Barat pada 2013 mendatang atau perseteruan antara institusi kepolisian dengan KPK. \"Kami tidak suka dengan polisi karena selama ini polisi kerap bertindak sewenang-wenang. Polisi juga sering mengabaikan masyarakat miskin. Jadi kami tidak suka,\" katanya.

                Dalam aksinya, mahasiswa hanya menginginkan agar Nanan segera meninggalkan kampus. Dia membantah jika kawan-kawannya memprovokasi terlebih dulu. \"Kami marah karena sejumlah rekan kami terluka dan tertembak peluru polisi,\" kata Boma.

                Sementara itu, dikabarkan ada dua mahasiswa diamankan di Polda Metro Jaya. Hingga kini, belum keterangan resmi terkait identitas dua mahasiswa yang diamankan tersebut.

 

Liburkan Kuliah

 

                Purek Bidang Kemahasiswaan Yoyon M Darusman mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi atas insiden yang terjadi antara mahasiswanya dan polisi di kampus. \"Karena suasana belum kondusif, kuliah malam bagi 5.000 mahasiswa kami liburkan,\" katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: