Mobil Tangki Pertamina Urung Langsung ke SPBN
KUALATUNGKAL - Mobil tangki Pertamina yang bertonase 10-20 ribu ton urung masuk langsung ke lokasi SPBN di Parit Tujuh. Pasalnya kondisi jembatan di Parit Lima yang mengakseskan ke lokasi SPBN, kondisinya sangat tidak bisa dilalui oleh mobil Pertamina yang bertonase besar yang membawa BBM ke SPBN.
Pengelola SPBN Kualatungkal, Lubis, mengatakan pernah sekali dicoba langsung masuk mobil tanki Pertamina yang bertonase besar masuk ke SPBN, namun Jembatan Parit Lima yang hampir ambruk tersebut langsung bergoyang, sehingga akan dikwatirkan langsung ambruk jika terus dilalui. ‘’Sopirnya tidak berani lagi masuk langsung ke SPBN, hanya satu kali saja maunya, sudah itu tidak mau lagi katanya takut ambruk,’’ Ujarnya kemarin di Kantor Dinas Perikanan dan Kelautan Tanjab Barat.
Dikatakannya, terpaksa masuknya BBM dari Pertamina kembali dilansir dengan mengunakan mobil tanki yang berukuran kecil dengan tonase hanya 5 ribu ton. ‘’Ya kami lansir lah masuknya, kalau kami paksakan juga nanti takut jembatan yang di parit lima itu roboh,’’ sebutnya.
Untuk harga tebus dari pertamina Rp 4320/liter dijual ke nelayan seharga Rp 4590, itu sudah termasuk biaya lansir dan operasional SPBN. ‘’Tetap ada penambahan untuk lansir sebesar Rp 90/liter, kalau lewat laut itu Rp 150/liter biaya lansirnya,‘’ bebernya
Terkait adanya isu pihak SPBN menjual keluar BBM, hal tersebut langsung dibantah Lubis, ‘’Tidak benar isu itu. Tidak berani SPBN mainkan BBM subsidi. BBM itu kan untuk nelayan, ya kami jual ke nelayan saja, tidak ada jual keluar nelayan,‘’ tegasnya.
Sementara Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Tanjab Barat, H. Husaini membenarkan mobil tanki Pertamina tidak bisa masuk lagi dikarenakan akses kelokasi SPBN yang melewati Jembatan Parit Lima tidak bisa dilalui mobil tanki Pertamina yang bertonase besar.
‘’Hal ini akan dilaporkan kepada Bupati bahwa mobil tanki Pertamina tidak bisa langsung masuk ke SPBN karena kondisi jembatan yang sudah parah. Setelah jembatan itu diperbaiki akan bisa langsung tidak perlu lagi dilansir,‘’ tandasnya.
(imm)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: