12 Parpol Tercoret Wajib Diverifikasi
Di sisi lain, dalam kampanye masing-masing, Obama dan Romney sama-sama memosisikan diri sebagai agen perubahan sembari menunjuk sang rival sebagai penghambat.
\"Anda ingin empat tahun ke depan seperti empat tahun terakhir ini atau Anda ingin perubahan nyata? Presiden Obama menjanjikan perubahan, tapi dia gagal memenuhi janji itu,\" kata Romney di hadapan sekitar 4.500 orang di Des Moines, Iowa.
Sebaliknya, di hadapan 23 ribu orang di Hollywood, Florida, Obama menyebut Romney hanyalah mendaur ulang berbagai kebijakan Republik yang sudah terbukti gagal. \"Setelah empat tahun saya menjadi presiden, Anda telah mengenal saya luar-dalam. Anda tahu saya bersungguh-sungguh dengan yang saya katakan dan saya mengatakan apa yang sesungguhnya,\" ujar Obama seperti dikutip USA Today.
Romney masih berusaha keras memenangi Pennsylvania yang empat tahun silam dimenangi Obama dengan margin 10 persen dari calon Republik, John McCain. Karena itu, kubu Obama menuding upaya sang lawan tersebut sebagai tanda-tanda keputusasaan.
Sementara itu, di New Hampshire, negara bagian yang Obama kalah oleh Hillary Clinton dalam primary Demokrat empat tahun lalu, mantan Presiden Bill Clinton berkampanye untuk presiden ke-44 AS tersebut. \"Dibandingkan apa yang mungkin terjadi kepada negara ini, Presiden Obama telah bekerja dengan baik,\" ungkap Clinton.
Endorsement Clinton tersebut tentu sangat menguntungkan Obama. Sang incumbent juga berada di atas angin berdasar jajak pendapat mutakhir oleh Pew Research Center, salah satu lembaga survei paling kredibel di AS.
Sebagaimana dilansir koran Inggris The Guardian, Obama unggul 48 persen berbanding 45 persen dari Romney. Namun, perlu diingat, margin kesalahan sebuah survei biasanya sampai lima persen. Jadi, Romney masih mungkin menciptakan kejutan.
(c10/ttg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: