>

Radar Sulteng Diteror

Radar Sulteng Diteror

PALU - Awak redaksi Radar Sulteng, malam tadi dikagetkan dengan pecahnya (lubang,red) kaca depan lantai dua Graha Pena, Jalan Yos Sudarso, Palu Timur. Diduga pecahnya jendela kaca setebal  8 milimeter tersebut, diakibatkan sebuah benda yang sengaja ditembakan oleh orang tidak dikenal.

Bunyi pecahan kaca tersebut pertama kali terdengar sekitar pukul 23.30 wita. Rony Sandhi, salah seorang awak redaksi, yang sedang melakukan editing berita terkejut, ketika pecahan kaca jendela, melayang hingga ke jendela ruang redaksi di lantai dua. Penasaran dengan bunyi pecahan, Rony bersama satu awak redaksi lainnya, langsung ke luar melihat sumber bunyi tersebut. \"Saya kaget tadi pas lihat sudah ada lobang di kaca jendela depan. Kalau dilihat sepintas seperti lubang peluru,\" jelas Rony.

Tidak lama kemudian, sejumlah aparat kepolisian dari Polres Palu langsung mendatangi TKP, dan melakukan identifikasi terhadap jendela kaca yang pecah. Pemimpin Redaksi Radar TV, Abdi K Mari, yang berada di lokasi, menemukan sebutir kelereng tidak jauh dari kaca jendela yang berlubang. Kuat dugaan, kelereng tersebut sengaja dilontarkan menggunakan alat peluncur oleh orang yang tidak dikenal, sehingga memecahkan kaca setebal kurang lebih 8 milimeter itu.

‘’Susah diterima akal sehat sebuah kelereng bisa menembus kaca tebal dan lubangnya mirip bekas sebuah peluru. Pecahannya pun terlempar lurus hingga membentur kaca bagian dalam (lapis kedua) ruang redaksi yang berjarak kurang lebih 8 meter. Bila ditarik garis lurus sasaran teror ditembakan dari ketinggian dengan sasaran lurus ruang redaksi,’’ ujar Roni  dan dibenarkan Anto yang malam itu mendengar langsung bunyi keras benda yang membentur ruang redaksi. 

Terpisah Kabag Ops Polres Palu, Kompol Alamsyah Hasibuan yang juga hadir usai kejadian, mengaku pihaknya belum bisa memastikan, apakah kantor Radar Sulteng sengaja dilempar untuk membuat teror, ataukah hanya perbuatan iseng orang tidak bertanggung jawab. \"Kami lakukan penyelidikan dahulu. Nanti setelah kita periksa saksi-saksi yang melihat langsung, baru bisa kita simpulkan apa motifnya. Nanti juga kita lihat hasil identifikasi anggota di lapangan,\" tandas Kabag Ops.

(agg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: