>

Polisi-Mahasiswa Bentrok

Polisi-Mahasiswa Bentrok

MAKASSAR --Aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa Universitas 45 Makassar di kantor Kejaksaan Tinggi Sulsel, Senin 10 Desember siang berakhir bentrok.Akibatnya,  jendela  ruang kerja Kejati Sulsel Mohammad Kohar, pecah. Selain itu beberapa jendela disayap kanan kantor Kejati Sulsel ikut pecah.

Perang batu antara mahasiswa dengan polisi bersama staf kejati terjadi hampir empat jam. Peristiwa ini  tak hanya mengakibatkan gedung Kejati Sulsel hujan baru, tapi juga mengakibatkan seorang anggota Brimob Polda Sulsel harus dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara, akibat terkena lemparan batu di bagian dada.

Aksi unjuk rasa awalnya berlangsung tertib. Mahasiswa yang membakar ban bekas sambil melakukan orasi memperingati Hari Antikorupsi Sedunia,mendesak kejaksaan untuk mengusut tuntas semua kasus yang dilaporkan oleh masyarakat.

Aksi pun berubah ricuh tatkalan seorang mahasiswa bernama Ariadi Parif diamankan polisi lantaran mengambil batu dan berusaha melempar petugas yang berjaga di Kantor Kejati. Aksi penangkapan ini akhirnya memukul mundur barisan mahasiswa. Setelah diinterogasi, polisi akhirnya melepaskan Ariadi Parif.

Hanya 30 menit berselang, puluhan mahasiswa tiba-tiba melakukan aksi lempar batu ke dalam Kantor Kejati. Tak pelak, bentrokan pun pecah. Polisi berkali-kali melontarkan tembakan gas air mata untuk membubarkan aksi anarkis mahasiswa.  Namun, massa lagi-lagi tidak mundur. Bentrok baru berakhir, setelah  ratusan aparat Polrestabes Makassar diterjunkan ke lokasi kejadian. Karena kekuatan tidak seimbang, barisan mahasiswa akhirnya mulai mundur dari depan Kejati Sulsel dan menuju kampus mereka masing masing, yakni Universitas 45 dan Universits Muslim Indonesia. Didepan kampus mereka kembali melakukan perlawanan dengan aparat kepolisian yang terus menghalaunya.

(id)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: