Persaingan ke Senayan Ketat
“Kalau kader partai seharusnya tetap membesarkan partai apapun tantangannya dipartai itu. Jati diri seharusnya dijunjung tinggi, mestinya seperti itu,” katanya.
Ia melihat peluang para calon Anggota DPD ini dari segi popularitas lebih kecil dibandingkan para Caleg dari partai politik tersebut.
“Kalau dilihat dari segi popularitas, orang partai relatif lebih popular. Tapi tingkat popularitasnya tidak terlalu beriringan dengan popularitasnya, karena banyak juga orang yang mendaftar di DPD punya nama, ” tuturnya.
Ditambahkannya, sekitar 09-15 April baru bisa diketahui bagaimana hitung-hitungan peluang mereka.
Ia menilai, orang-orang yang sebelumnya tergabung di suatu partai bukan karena ideologi. Pasalnya, saat kepentingannya tidak terakomodir ia pilih untuk loncat ke, tempat lain.
“Mungkin mereka juga menganggap jika melalui jalur partai, persaingan untuk duduk di Jakarta kecil. Jika lewat partai mungkin lebih kecil, karena sudah dikalkulasi orang-orangnya siapa saja,’’ terangnya.
Terpisah, Irsal Yunus saat dikonfirmasi mengaku, ia memilih meloncat ke DPD karena anaknya juga maju sebagai Caleg Anggota DPR RI PDIP Dapil Jambi.
“Anak saya yang ke DPR RI. Dia pengurus DPP, dia bisa turun ke daerah untuk mengambil Dapil. Aturannya, tidak boleh anak sama bapaknya maju dari Dapil yang sama. Makanya saya mengalah dan maju lewat DPD,” ungkapnya.
Ia juga tetap optimis peluang duduk di sebagai Anggota DPD RI bisa terwujud. “Insyaallah, karena kami punya jaringan sampai ke bawah. Kalau tidak optimis kita tidak mungkin maju,” tukasnya.
Nuzran Joher salah satu politisi Demokrat juga menyebutkan dirinya akan ikut memperebutkan jatah empat kursi DPD RI dari Jambi. “Saya akan maju sebagai Anggota DPD RI dari Jambi,” ujarnya baru-baru ini,” katanya.
(cas)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: