>

Persaingan ke Senayan Ketat

Persaingan ke Senayan Ketat

Tokoh Parpol Lirik Kursi DPD

JAMBI – Wajah calon anggota DPD yang akan berlaga pada pemilu 2014 mendatang bukan hanya dari calon independen saja. Tapi, juga ada yang berasal dari tokoh partai politik.

Mereka diantaranya H Irsal Yunus, Ketua DPD PDIP Provinsi Jambi. Kemudian, tokoh partai Demokrat, Nuzran Joher. Juga ada tokoh dari Partai Bintang Reformasi (PBR), Kemas Alfarizi.

Fenomena ini tentu membuat persaingan di kursi DPD semakin kompetitif. Mereka yang berasal dari partai, mempunyai basis massa yang terorganisir.  Selain itu, mereka juga memiliki mesin politik yang bisa digerakkan.

Berkaca pada pemilu sebelumnya, tokoh partai politik yang mencalonkan anggota DPD hanya Dra Hj Elviana MSi. Tahun 2014, jumlah tokoh parpol yang mencalonkan ini lebih banyak lagi.

Akankan mereka berhasil melenggang ? Analis politik, Jafar Ahmad mengatakan, peluang tokoh Parpol ini duduk sebagai anggota DPD RI, tergantung dengan figur kandidat itu sendiri. Selain itu, juga usaha yang mereka lakukan.  

“Peluangnya sama saja ketika calon-calon itu maju ke DPR RI melalui partai. Tapi jika maju melalui partai, itu relatif lebih popular dan relative lebih kuat untuk melakukan mobilisasi massa,” jelasnya.

Dikatakannya, kemunculan tokoh parpol yang mencalonkan anggota DPD, disebabkan partai politik saat ini semakin selektif dalam menentukan Caleg.

“Ini karena jumlahnya sedikit, sedangkan orang-orang yang mau maju itu banyak. Sehingga ini menjadi lebih kompetitif,” katanya.

Untuk itu, bagi politisi yang ingin ke senayan mewakili masyarakat Jambi persaingannya lebih berat. Sehingga orang-orang partai yang maju ke DPD ini karena melihat posisi di jalur partai terlalu ketat.

“Jadi mereka lebih memilih maju dari jalur DPD yang dianggap tidak terlalu kompetitif. Pesaingnya kuat, tapi tidak terlalu kompetitif seperti bersaing dengan kawan-kawan dipartai,” ujarnya.

Sementara itu, Nasuhaidi SH MHum, Pengamat Politik Jambi lainnya menjelaskan, penyebab banyaknya politisi yang loncat pagar ini karena hitung-hitungan politik dipartai persaingannya lebih berat.

“Mungkin hitung-hitungan politik orang itu, dipartai mungkin lebih berat persaingannya. Sehingga ia mengambil jalan lain dengan maju sebagai Anggota DPD. DPD ini kan tidak terlalu ruet, cukup mengumpulkan KTP paling tidak dienam kabupaten/kota di Jambi, ini lebih mudah,” jelasnya.

Tapi sebenarnya, dalam kontek politik itu tidak terlalu bagus. Langkah seperti ini merupakan sikap politik yang tidak mendidik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: