Makam Dijaga Ketat; Langgar Aturan, Nyawa Jadi Taruhan

  Makam Dijaga Ketat; Langgar Aturan, Nyawa Jadi Taruhan

 U Myint hanya menjelaskan bahwa perbaikan makam ini sebatas mempercantiknya. Proses tersebut sudah dilakukannya hampir sebulan terakhir. Sayang, dia enggan menjawab pertanyaan apakah makam itu juga masih kerap dikunjungi para peziarah seperti makam-makam lain atau tidak.

 Begitu ketatnya, Jawa Pos pun kesulitan untuk mengambil gambar makam tersebut dari jarak dekat. U Myint langsung marah-marah begitu melihat moncong kamera diarahkan ke makam Khun Sa. Tak sekadar marah-marah dan meminta tidak mengambil gambar makam tersebut, dia juga mengancam akan bertindak lebih keras jika Jawa Pos melanggar larangan itu. Tidak main-main, ancamannya sampai pada hal-hal untuk menghilangkan nyawa.

 \"Silakan saja Anda mengambil gambarnya. Setelah itu kami yang akan mengambil nyawa Anda! Ingat, jangan sekali-kali melanggar aturan ini. Bagaimanapun, kami melarang Anda mengambil gambar makam ini, dari jarak dekat ataupun jauh sekalipun,\" ucapnya dengan nada mengancam.

 Berbekal sedikit informasi, diketahui, si penanggung jawab makam itu sekarang adalah salah seorang petinggi di perusahaan peti kemas terbesar di Yangon, Asia World. Melalui bantuan seorang pemandu wisata yang dibawa Jawa Pos, Myo Thant Tun, dicapailah kesepakatan dengan salah seorang pegawai Asia World.

 Pegawai bagian teknisi bernama N Zaw Naung tersebut membantu mengorek informasi terkait dengan makam Khun Sa itu. Sayang, petinggi yang dimaksud sedang berada di Singapura dan belum diketahui kapan kembali ke Yangon. \"Banyak yang mencoba mengorek infonya, tapi susah mendapatkannya,\" ungkap dia.

 Menurut Myo Thant Tun, seperti itulah bagaimana anak buah Khun Sa mengamankan setiap aset bosnya yang sudah meninggal tersebut. \"Layaknya seorang mafia, anak buahnya pasti juga banyak dan tidak jarang mereka berani melakukan segala cara demi menjaga pemimpinnya,\" terang dia.

(*/c9/kim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: