Cerita Tiga Pemuda Penggagas Studentpreneur

Cerita Tiga Pemuda Penggagas Studentpreneur

Juni 2013, majalah Studentpreneur diluncurkan di website www.studentpreneur.co. Tanpa diduga, pembaca online mencapai 10 ribuan. Majalah kemudian dikembangkan dengan membuat versi cetaknya. Kini pembacanya terus bertambah hingga 30 ribu pembaca.

”Responsnya sangat tinggi. Kami tidak menyangka. Banyak anak muda yang interes dengan liputan entrepreneur muda,” ungkap pria asli Surabaya tersebut.

Kemudian, Studentpreneur berusaha menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. Tujuannya, mewujudkan cita-cita menciptakan sejuta entrepreneur muda Indonesia secara

cepat. Maklum, modal awal Studentpreneur sangat kecil. Hanya Rp 10 juta. Dengan uang segitu, mustahil bagi orang lain untuk membuat media berskala nasional.

”Tim Studentpreneur menutupinya dengan bekerja gila-gilaan. Bahkan, cara kerja kami

bisa membuat merinding orang yang mendengarnya,” ujarnya.

Sadar tidak mudah mewujudkan impiannya, Adhika dan dua kawannya terus memutar otak. Salah satunya rutin membuat acara hang out Studentpreneur dengan meng ha dirkan para pebisnis berskala nasional hingga internasional.

Beberapa orang yang dihadirkan, antara lain, William Tanu Wijaya, CEO Toko Pedia,  hingga wakil presiden toko online terbesar di dunia, Porter Erisman. Usaha Adhika cs tidak sia-sia. Dengan menghadirkan nama-nama besar skala nasional hingga dunia tersebut, nama Studentpreneur mulai dikenal di kalangan elite. Majalah Studentpreneur yang dibuat sebagai wadah publikasi pebisnis muda tersebut semakin mendapat perhatian. Bahkan hingga di level Asia.

”Juli lalu Studentpreneur dapat publikasi di Tech in Asia, sebuah majalah IT terbesar

di Asia,” ujar Adhika.

Yang terbaru, ”lamaran” Studentpreneur diterima Yahoo! Asia Pacific yang bermarkas

di Singapura. Kontrak kerja sama yang diteken November lalu itu tidak bersifat komersial, bahkan tidak menghasilkan uang. Sifatnya, kata Adhika, adalah kerja sama dan komitmen Yahoo! untuk membantu Stu dentpreneur mewujudkan impiannya. Yaitu, mencetak sejuta anak muda menjadi entrepreneur. ”Kami yang menawarkan diri untuk kerja sama. Yahoo! ternyata tersentuh dengan misi Studentpreneur,” terangnya.

Perjuangan untuk bisa menjalin kerja sama dengan Yahoo! berlangsung berbulan-bulan. Itu dilakukan hanya untuk meyakinkan Yahoo!. Akhirnya, upaya tersebut berhasil. ”Yahoo! setuju seluruh liputan Studentpreneur akan masuk Yahoo!. Itu akan memberikan kesempatan bagi entrepreneur muda untuk  lebih terkenal. Sekaligus bisa menginspirasi  jutaan anak muda lainnya,” katanya.

Adhika menyatakan, kini pebisnis muda berkesempatan mendapat publikasi yang sama dengan pebisnis senior yang sudah sukses. ”Ini kesempatan yang baik bagi pebisnis muda untuk memberi tahu dunia tentang ide dan inovasi yang telah dilakukan,” tegas pemdua kelahiran 1989 tersebut.

Edbert menambahkan, dalam kerja sama dengan Yahoo! itu, Studentpreneur akan nongol di halaman Yahoo!. ”Saat ini sudah kami siapkan,” jelasnya. Cowok kelahiran 1991 tersebut mengaku, saat ini komunitas Studentpreneur mencapai 9 ribuan yang tersebar di Pulau Jawa. Mereka adalah pelajar SMA hingga mahasiswa. Dengan semakin luasnya jaringan kerja sama yang bisa dijalin Studentpreneur, Edbert berharap banyak anak muda yang  mengikuti langkah para pebisnis muda yang telah diliput melalui majalah maupun yang dihadirkan melalui acara hangout Studentpreneur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: