Sumbar Siaga Darurat Kabut Asap

Sumbar Siaga Darurat Kabut Asap

Investasi di Riau Juga Terancam

PADANG-Pemprov Sumbar akhirnya menetapkan status siaga darurat asap. Keputusan ini dilakukan karena dampak kabut asap tersebut sudah berpengaruh terhadap masyarakat dan aktivitas transportasi.

Pemerintah kota dan kabupaten diminta membentuk posko tanggap darurat kabut asap serta melakukan uji petik kualitas udara secara rutin. Hal ini, untuk meminimalisir dampak kabut asap tersebut

“Kami telah menetapkan statusnya untuk kabut asap.Statusnya akan berakhir seiring dengan kondisi cuaca yang akan semakin membaik. Hari ini, terjadi gangguan terhadap aktivitas penerbangan akibat kabut asap karena jarak pandang sudah sangat pendek diatas ambang batas yang diperbolehkan,\" ujar  Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar,Yazid Fadhli kepada Padang Ekspres (Group Jambi Ekspres, red) kemarin.

Ia juga menghimbau agar pemerintah kota dan kabupaten menyiapkan stok masker. Masker tersebut akan didistribusikan pada masyarakat untuk menimalisir penyakit ISPA.  Katanya, pihaknya juga telah membuat surat edaran pada kota dan kabupaten agar melakukan lima langkah yakni melakukan uji petik kualitas udara secara rutin, menghimbau agar masyarakat tidak terlalu banyak melakukan aktivitas di luar rumah, jika beraktivitas di luar rumah, maka dianjurkan untuk menggunakan masker, daerah diminta untuk meningkatkan kekuatan untuk menambah stok masker, membentuk posko tanggap darurat asap di daerah dengan koordinir kegiatannya berada di BPBD serta memberikan keleluasaan pada kepala daerah untuk mengambil sikap atau memutuskan status kabut asap seperti meliburkan pelajar dari aktivitas belajar mengajar.

“Kebijakan itu, silahkan bupati dan walikota yang membuat keputusannya. Provinsi kan sifatnya hanya mengkoordinir saja,\" jelasnya.

Gubernur Sumbar,Irwan Sumbar juga membenarkan pemprov telah menetapkan status dampak kabut asap. Sebutnya, kualitas udara di Kota Padang dan daerah lainnya sudah termasuk dalam kategori tidak sehat, tapi bukan termasuk dalam status berbahaya.Dia juga menganjurkan agar masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah. Karena, jika banyak beraktivitas di luar rumah maka di khwatirkan akan terserang penyakit.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa ia telah mendapatkan informasi dari Pj Wako Padang, bahwa untuk besok murid PAUD, TK dan murid SD dari kelas I hingga kelas IV SD akan diliburkan selama dua hari. Karena, anak-anak lebih rentan terserang penyakit.

\"Itu infornasi yang baru saja disampaikan ke saya. Daerah dipersilahkan mengambil kebijakan sendiri dalam meminimalisir dampak kabut asap tersebut,\" ucapnya.

Dibagian lain, kabut asap juga mengganggu aktifitas penerbangan yang berakibat pembatalan sebanyak 3 penerbangan Garuda Indonesia jurusan Jakarta. Sedangkan penerbangan lainnya juga mengalami keterlambatan akibat jarak pandang yang mencapai 800 meter pada pagi hari. Sedangkan pada sore hari, jarak pandang melebihi 1.000 meter.

Terkait penutupan Bandara Sultan Syarif Kasim II, juga berdampak pada tingginya jumlah penumpang. Terutama penumpang dari Jakarta yang hendak pergi ke Pekanbaru yang terpaksa harus lari ke Padang dan melalui jalan darat ke Pekanbaru.

“Kemarin ada tiga penerbangan yang dibatalkan, itu Garuda semua.  Akibat penutupan Bandara Sultan Syarif Kasim II, jumlah pemumpang juga melonjak. Tapi saya tidak tahu persis berapa jumlah dan persentasenya,\" ungkap Manager Operasional PT Angkasa Pura II Cabang Padang, Sudarmanto.

Kemudian, khusus untuk penerbangan Garuda dari Padang tujuan Pekanbaru, juga sudah ditutup oleh pihak maskapai sendiri. Penutupan itu sudah berlangsung sejak tanggal 1 Maret lalu.

Di bagian lain, sebanyak 18 jamaah umroh asal Pekanbaru, Riau yang hendak menunaikan niat sucinya ke tanah suci, akhirnya terpaksa mengurungkan niatnya. Menyusul dibatalkannya penerbangan Garuda Indonesia GA 168 dari Jakarta yang akan membawa mereka dari Bandara Internasional Minang (BIM), kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: