>

Bayi Meninggal di Lion Air

Bayi Meninggal di Lion Air

JAKARTA - Kabar meninggalnya seorang bayi berusia hampir setahun di dalam pesawat Lion Air JT-350 yang terbang dari Jakarta ke Padang, Minggu (13/4) sudah sampai ketelinga Menteri Perhubungan EE Mangindaan. Menanggapi hal itu, ia meminta agar penyebab meninggalnya bayi tersebut harus diselidiki secara medis.

\"Saya sudah dengar kabar itu, saya minta untuk diproses secara medis dulu, penyebab kenapa bisa sampai meninggal dan sebagainya. Di visum dulu apa penyebab-penyebabnya,\" ucap Mangindaan di kantornya, Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (14/4).

Menurutnya dari visum itu akan diketahui apakah pihak maskapai perlu bertanggung jawab atau memang meninggal secara alami. Termasuk adanya kabar yang mengatakan bayi tersebut meninggal lantaran kekurangan oksigen selama dalam pesawat.

\"Itu ada aturannya, jadi kita bisa tentukan siapa yang bertanggung jawab. Nanti dari hasil visum akan kelihatan,’’ tukasnya.

Seperti diketahui, seorang balita laki-laki berusia kurang dari satu tahun meninggal dalam perjalanan penerbangan pesawat Lion Air JT-350 rute Jakarta - Padang, pada Minggu (13/4) kemarin. Balita tersebut diduga meninggal akibat kesulitan bernapas dan kekurangan oksigen.

Direktur Umum Lion Air Edward Sirait menegaskan bahwa meninggalnya seorang bayi laki-laki berumur hampir setahun dalam perjalanan Jakarta-Padang, Minggu (13/4) kemarin lantaran kematian alami.

Pria yang kerap disapa Edo itu juga membantah kabar yang menyebutkan bahwa bayi tersebut meninggal karena kekurangan oksigen. Buktinya, kata Edo selama penerbangan ke Padang pesawat dalam keadaan baik.

\"Penerbangan kita normal. Buktinya kalau di dalam pesawat kekurangan oksigen pasti masker akan keluar dari atas dengan sendirinya, kemarin baik-baik saja. Itu tandanya kalau oksigen di pesawat baik-baik saja,\" beber Edo saat dihubungi JPNN, Senin (14/4).

Karenanya, Lion menilai kematian bayi tersebut merupakan kematian alami. Dalam hal ini, Lion juga tak memberikan uang kompensasi. \"Enggak ada uang kompensasi, karena itu tidak ada insiden,\" terang dia.

Seperti diketahui, seorang balita laki-laki berusia kurang dari satu tahun meninggal dalam perjalanan penerbangan pesawat Lion Air JT-350 rute Jakarta-Padang, Minggu (13/4) kemarin. Balita tersebut diduga meninggal akibat kesulitan bernapas dan kekurangan oksigen. 

(chi/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: