Kemendikbud Pastikan UN SMP Serentak

Kemendikbud Pastikan UN SMP Serentak

KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memastikan ujian nasional (UN) 2014 berlangsung serentak hari ini. Untuk memastikan kelancarannya, sejumlah pejabat Kemendikbud di sebar ke beberapa wilayah di Indonesia.

 Pemantauan pelaksanaan UN langsung digeber H-1 kemarin. Wamendikbud Bidang Pendidikan Musliar Kasim mendapat bagian memantau persiapan ujian yang diikuti sekitar 3,9 juta siswa itu di wilayah DKI Jakarta. Diantara yang disambangi kemarin adalah SMPN 45 Jakarta, SMPN 215 Jakarta, dan  SMPN 200 Jakarta yang Sabtu lalu (3/4) mengalami kebakaran.

 Sebelum rombongan Musliar tiba di SMPN 45 Jakarta, sejumlah wartawan tiba di sekolah yang ada di wilayah kecamatan Cengkareng itu lebih dulu. Ada kelalaian signifikan saat itu. Yakni gudang untuk menyimpan naskah UN tidak digembok. Selain itu pintunya hanya disegel seadanya tanpa ada tandatangan dari unsur polisi, universitas, panitia, dan LPMP (Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan).

 Kejadian ini sontak membuat gaduh. Dugaan ada kebocoran naskah ujian UN-pun mulai menyeruak. Pasalnya naskah UN sudah tiba di sekolah itu Jumat malam lalu (2/5). Sesuai aturan, gudang untuk menyimpan naskah itu harus digembok berlapis. Masing-masing gembok itu kuncinya dipegang unsur polisi, universitas, panitia, dan LPMP.

 Polisi yang berjaga di sekolah dengan status Sub-Rayon 06 DKI Jakarta itu langsung datang ketika sejumlah wartawan berkerumum. Mengetahui ada yang tidak beres, panitia langsung menggembok gudang yang ada di pojok belakang komplek sekolah itu.

 Ketua Sub-Rayon 06 DKI Jakarta Sukari Suryaningrat mengaku tidak mengetahui bahwa gudang yang dipakai untuk menyimpan naskah UN paket B (setingkat SMP) itu tidak tergembok. \"Tapi saya jamin gudang itu terkunci. Meskipun tidak tergembok,\" ujarnya.

 Dia tampak agak terkejut ketika mengetahui segel yang dipakai untuk gudang naskah UN paket B itu berbeda dengan di gudang naskah UN SMP di tempat lainnya. Sukari menunjukkan bahwa di gudang tempat penyimpanan naskah UN SMP itu dilengkapi duga gembok. Selain itu segelnya juga ditandatangani unsur polisi, perguruan tinggi, panitia, dan LPMP.

 \"Sepertinya tidak bocor. Mungkin panitia lalai saat menutup ketika naskah untuk paket B itu dimasukkan Jumat malam lalu,\" ujarnya. Sejak beberapa hari terakhir, Sukari mengatakan belum mendegar ada kebocoran naskah ujian maupun peredaran kunci jawaban di wilayahnya.

 Kejadian yang ada di SMPN 45 Jakarta itu, menegaskan bahwa salah satu titik yang berpotensi terjadi kebocoran adalah ketika naskah UN itu ada di rayon atau sub-rayon.

 Khusus di sub-rayon, naskah sudah tiba Jumat malam lalu. Sehingga jika ingin membongkar dan menjawab soal ujian, pelaku memiliki banyak waktu. Apalagi soal itu hanya terdiri dari 20 paket. Secara teknis, banyaknya variasi soal ujian itu tidak mudah diatasi. Yakni dengan mengerahkan guru mata pelajaran sebanyak paket soal itu, perkara sudah beres.

 Menerima laporan adanya gudang penyimpanan naskah ujian yang tidak tergembok itu, Musliar merespon negatif. \"Harusnya memang digembok,\" katanya. Bahkan gemboknya tidak cukup satu buah. Dia mengatakan kredibilitas UN ini tidak boleh diganggu dengan upaya-upaya kotor.

 Sekolah atau guru, tidak boleh menjadi sumber kebocoran naskah ujian. Apapun alasannya. Termasuk apabila mendapatkan tekanan dari pemerintah daerah untuk lulus UN seratus persen. Jajaran pemprov DKI Jakarta beberapa waktu lalu memang santer menargetkan kelulusan UN SMP seratus persen.

 Jika di Jakarta saja ditemukan kelemahan pelaksanaan standar operasional UN, dikhawatirkan di daerah justru semakin banyak. Musliar mengatakan Kemendikbud membuka posko pengaduan masyarakat. Posko ini menerima berbagai jenis pengaduan.

 Musliar menegaskan siswa yang hari ini mulai mengerjakan UN, jangan terpengaruh kabar peredaran kunci jawaban. \"Kerjakan UN ini dengan jujur,\" pinta mantan rektor Universitas Andalas, Padang itu. Dia juga menyampaikan belum ada laporan bahwa ada daerah yang tidak bisa melaksanakan UN SMP hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: