Xio Pandai Nyanyi Rek Ayo Rek, Jilly Jadi Miss Indonesisch
Jilly mengungkapkan, hingga saat ini keluarganya masih sering makan masakan khas Indonesia, di antaranya nasi goreng dan sayur lodeh. Menurut Jilly, masakan Belanda sangat hambar. Tidak ada bumbu dan sambal seperti masakan Indonesia. \"Saya juga suka lemper. Tapi, lemper di Belanda tidak dibungkus daun pisang seperti di Indonesia. Mungkin karena di Belanda tidak ada daun pisang yang layak,\" candanya.
Rasa penasarannya soal Indonesia kini terjawab sudah. Hanya, ada beberapa hal yang membuatnya risi. Misalnya toilet yang kotor, sampah yang ada di mana-mana, dan kemacetan yang setiap saat terjadi di jalan-jalan Surabaya. \"Yang paling tidak saya sukai toilet di Indonesia. Kakek saya sudah memperingatkannya, tapi lebih buruk daripada yang saya bayangkan,\" ujarnya.
Namun, hal itu tidak mengurangi kecintaannya pada Indonesia. Selama di Indonesia, Jilly sudah mengunjungi Pulau Sempu, air terjun Coban Rondo, Gunung Bromo, dan Pulau Bali. Yang tidak kalah seru, kata gadis cantik itu, dia hidup satu rumah bersama sebelas orang dari negara yang berbeda-beda selama empat bulan. Bisa dibayangkan, dengan perbedaan budaya, agama, dan bahasa, mereka harus berbagi. \"Banyak cerita lucu, tapi kami sekarang sudah seperti saudara,\" ungkapnya.
Misalnya, saat Jilly mengaku tidak punya agama, salah seorang peserta terkejut dan bertanya bagaimana dia bisa hidup tanpa punya Tuhan. \"Saya jawab inilah pilihan saya dan buktinya saya bisa hidup,\" ucapnya sembari tersenyum.
Peserta dari India lain lagi. Dia punya kebiasaan, saat mengunyah makanan, selalu mengeluarkan bunyi. Saat ditanyakan, di India hal seperti itu sangat lumrah. Bahkan, itu adalah tanda bahwa makanannya enak. Peserta lain yang awalnya merasa terganggu pun sekarang bisa menerima. \"Karena kami sudah seperti keluarga. Apa pun perbedaannya, harus bisa saling menerima,\" tuturnya. (*/c9/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: