>

Materialisme Ekstrim : Manusia Mati Rasa ?

Materialisme Ekstrim : Manusia Mati Rasa ?

Akan tetapi Nabi Allah Muhammad saw berbeda dengan para Nabi-nabi sebelumnya. Bahkan jika dirinya sendiripun yang dizalimi seperti ketika dilempari batu di Thaif, beliau mendo’akan semoga umatnya itu diberi petunjuk oleh Allah. Kita adalah umat Nabi Muhammad saw.

Akan tetapi doa manusia biasa seperti dewasa ini, meskipun mungkin terzalimi oleh olah segelintir orang tadi, tidak mudah dikabulkan Tuhan. Ada sejumlah syarat terkabulnya doa tidak terpenuhi. Kalaupun terpenuhi mungkin tidak dalam waktu yang segera.

Oleh karena itu, jika menggunakan teori penyebab konsumerisme dan materialisme ekstrem sepintas disampaikan di muka, maka mungkin kita bisa memberikan sejumlah pemikiran kepada saudara kita.

Menurut sejumlah kajian di Amerika, bahwa terjadinya penurunan rasa kemakmuran dan bahagia seiring dengan terjadinya peningkatan prilaku materialisme dan konsumerisme (Tori Deangelis, 2004). Artinya, prilaku materialisme dan konsumerisme yang tinggi itu kelihatannya adalah prilaku yang coba dilakukan manusia untuk menciptakan rasa puas, makmur dan bahagia.

Namun, pada kenyataannya, semakin banyak harta dikumpulkan, barang-barang yang dibeli dari mal-mal, semakin muncul rasa tidak puas, rasa tidak bahagia dan tidak makmur. Kalaupun ada rasa puas dan bahagia, maka perasaan itu hanya berlangsung sesaat untuk kemudian menghilang.

Mungkin layak kita mengutip Martin Luther King Ji, 1967,  We must rapidly begin the shift from a “thing-oreinted” society to a “person-oriented” society (Kita harus segera mulai bergeser dari masyarakat berorientasi kebendaan menuju masyarakat berorientasi orang).

Kita menghargai apa yang dilakukan seseorang terhadap orang lain dan alam sekitarnya, tidak pada kekayaannya. Apa lagi kekayaan yang secara kasat mata telah menyengsarakan begitu banyak orang. Semoga bermamfaat.

*Direktur Eksekutif CSCIIS Jambi & Ketua Forum Dekan Fakultas Ushuluddin se-Indonesia. Tulisan ini pendapat pribadi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: