>

Penyumbang Pendidikan Diberi Keringanan Pajak

Penyumbang Pendidikan Diberi Keringanan Pajak

Mengikuti Kunjungan Guru Favorit Jambi Ekspres ke Singapura, Malaysia dan Thailand (5)


SETELAH keliling Kuala Lumpur, perjalanan Guru Favorit selanjutnya ke Thailand. Untuk mencapai Thailand dari Kuala Lumpur dibutuhkan waktu 8 jam. Bagaimanakah perjalanannya ?

MOHD HARAMEN dan FAUZI YOSI ESISKA, Hatyai, Songkhla, Thailand

RABU (22/10) pukul 08.00, dari  Kuala Lumpur, perjalanan rombongan Guru Favorit Jambi Ekspres 2014 menuju Thailand dilakukan melalui jalur darat dengan bus. Sepanjang perjalanan, rombongan bisa melihat berbagai macam panorama. Karena daerah-daerah yang dilewati menuju perbatasan Malaysia-Thailand memang cukup banyak. Diantaranya, wilayah Selangor, Perak, Penang dan Kedah. Jika di Selangor Darul Ehsan masih dijumpai gedung-gedung pencakar langit nan tinggi, berbeda dengan di Perak, Penang dan Kedah. Di Perak, Penang dan Kedah, hanya dijumpai sawah, semak belukar dan juga kebun sawit. Namun, diselingi dengan kota-kota kecil yang dihiasi gedung setinggi dua sampai empat lantai.

Perjalanan yang ditempuh dari Kualalumpur ke perbatasan Malaysia-Thailand selama delapan jam. Rombongan dari hotel berangkat Rabu (22/10) pukul 08.00 pagi, dan sampai ke perbatasan Malaysia-Thailand pukul  18.00 WIB. Perjalanan yang jauh tersebut memang tak begitu terasa, karena menempuh tol yang mulus.

Jalanan mulus ini hingga ke perbatasan Malaysia-Thailand. Disana, rombongan diharuskan meminta stempel keluar dari Imigrasi Malaysia.
Di Imigrasi ini sangat berbeda dengan imigrasi Malaysia saat masuk dari Singapura lalu.
Kalau saat masuk dari Singapura, kantor Imigrasi Malaysia  di dalam gedung yang megah. Tetapi kantor Imigrasi saat keluar dari Malaysia menuju Thailand hanya seperti loket tiket berbentuk segi empat, di bawah bangunan terbuka yang beratap tinggi.

Setelah lolos dari Imigrasi Malaysia, rombongan guru favorit menaiki bus  kira-kira 20 menit menuju kantor  Imigrasi Thailand. Antara Thailand dan Malaysia ini hanya dibatasi tembok setinggi 5 meter. 

‘‘Itu tembok milik Thailand dan Pagar Pembatasnya milik Malaysia,’‘ cerita pemandu lokal, Syafii.

Yang menjaga perbatasan Malaysia-Thailand ini hanya berjumlah 13 orang. Perbatasan ini dibuka hingga pukul 24.00 WIB.

‘‘Dulu pukul 18.00 WIB sudah tutup. Tapi karena banyak pekerja dari Thailand yang bekerja di Malaysia, mau pulang setiap hari, akhirnya penutupan imigrasipun dimundurkan,’‘ terang pemandu tour.

Untuk melewati Imigrasi Thailand inipun tidak dibutuhkan waktu yang lama. Karena tidak seketat saat masuk ke Singapura. Bahkan saking longgarnya, barang-barang guru favoritpun tidak harus  diturunkan dari bus guna diperiksa.

\'Disini cukup bawa diri aja,’‘ seloroh Syafii.

Bentuk kantor Imigrasi Thailandpun tidak megah. Hanya berupa loket kecil persegi empat, di bawah bangunan terbuka beratap cukup  tinggi.

‘‘Di sini saya merasa di Terminal,’‘ ucap salah seorang guru favorit.

Dari imigrasi Thailand, rombongan guru favorit sudah disambut guide lokal asal Pattani Thailand Selatan, Saudi. Guide inilah yang memandu rombongan selama studi banding di Thailand. Dari imigrasi perbatasan, rombongan Guru Favorit dibawa ke penginapan hotel berbintang di Hatyai, Songkhla, Thailand Selatan. Perjalanan dari perbatasan menuju penginapan ditempuh dalam waktu kira-kira 1 jam 30 menit. Hampir sama dengan di Malaysia, disini jalan juga mulus. Meskipun tidak merupakan jalan tol. Di kiri kanan jalan menuju Hatyai dijumpai banyak rumah penduduk meskipun diselingi kebun karet. Sesekali, rombongan guru favorit ditunjukkan perkampungan muslim. Perkampungan ini biasanya ditandai dengan gapura dengan dua kepala berbentuk kubah masjid.

‘‘Di sini banyak penduduk muslim, tapi banyak juga yang Budha,’‘ cerita Saudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: