>

Ramah buat Keluarga, Jadi Momen Liburan Musim Panas

Ramah buat Keluarga, Jadi Momen Liburan Musim Panas

Menikmati Grand Slam Paling Hot di Melbourne Park, Australia

 It\"s party time in Melbourne. Sepekan menjelang national day (26/1) plus pergelaran Australian Open 2015, Melbourne Park, venue grand slam pembuka tahun ini, tidak ubahnya taman bermain yang menyajikan berbagai kemeriahan. Berikut laporan wartawan Jawa Pos RETNA CHRISTA yang sempat menyaksikan laga hari pertama Australia Terbuka kemarin saat berlibur di Negeri Kanguru.

 

 JANUARI memang menjadi bulan pesta bagi warga Australia, khususnya di Melbourne. Di sana, Australian Open yang rutin digelar di Melbourne Park sejak 1988 tidak pernah kehilangan magnet. Bahkan, antusiasme warga menyambut salah satu event tenis terbesar di dunia itu terasa sejak di gerbang pertama \"memasuki\" Australia.

 \"Wah, kamu ke Melbourne untuk nonton tenis\" Saya iri sekali! Saya suka banget Australian Open,\" ujar Erika Roberts, petugas imigrasi di terminal keberangkatan internasional di Kuala Lumpur International Airport (KLIA), Malaysia, Minggu pagi (18/1). Dia berjaga di gate penerbangan ke Melbourne. Dia bertugas men-screening setiap penumpang yang hendak memasuki Australia, termasuk saya.

 \"Bukan hanya pertandingannya. Tapi, atmosfer, semangat, dan kemeriahan yang ditawarkan juga benar-benar menyenangkan. Bikin kangen. Sayang, saya lagi bertugas di sini,\" sesal Erika setengah curcol.

 \"Enjoy the game,\" ucapnya setelah memeriksa dokumen perjalanan saya.

 Begitu tiba di Bandara Melbourne Tullamarine, gempita event tahunan itu makin terasa. Di mana-mana terpasang logo Australian Open yang bergambar siluet petenis sedang servis. Entah dalam bentuk spanduk, stiker, maupun billboard. Bahkan, ada meeting point khusus yang disediakan bagi traveler yang ingin langsung menuju ke Melbourne Park. Sangat dimanjakan.

 Pada hari pertama babak utama Australian Open kemarin (19/1), Stasiun Richmond menjadi stasiun yang paling sibuk di Melbourne. Ribuan penggemar tenis berdatangan dari segala penjuru Australia menuju stasiun yang hanya berjarak tempuh 11 menit berjalan kaki dari Melbourne Park itu. Agar mereka makin mudah, ada petunjuk arah ke luar yang bertulisan Exit to Rod Laver Arena. Ya, turun sepur, langsung ke venue.

Benar saja, sejak gate dibuka pukul 10.00 waktu setempat, ribuan orang mengalir masuk. Setidaknya, dua venue utama Rod Laver Arena dan Margaret Court Arena langsung terisi separo. Ketika game dimulai sejam kemudian, tribun sudah terisi sekitar 60 persen. Rod Laver dibuka dengan pertandingan unggulan ketiga putri Simona Halep melawan Karin Knapp asal Italia. Mulai pukul 14.00, stadion langsung full. Maklum, pada pertandingan ketiga, Rod Laver menampilkan unggulan ketiga Rafael Nadal versus petenis non unggulan Mikhail Youzhny.

 Terlepas dari siapa pun yang bertanding, bagi warga Australia, grand slam adalah momen liburan bagi semua kalangan. Para orang tua membawa serta buah hati mereka. Anak-anak muda antusias datang ke lapangan. Orang-orang sepuh ikut pula bergembira ria. Tidak sedikit yang harus dituntun untuk menaiki tribun. Tapi, kecintaan pada event itu membuat mereka selalu bersemangat.

 \"Saya sudah pernah nonton. Anak-anak juga pernah ke sini. Tapi, ini kali pertama kami bepergian sekeluarga,\" kata Sarah Hyland yang datang bersama suami, Tom, dan dua anaknya.

 \"Saya dari Sydney. Jauh juga dari sini. Sekitar 9 jam berkendara. Tapi, saya senang karena bisa bareng-bareng nonton grand slam,\" imbuhnya.

 Anita Callisto memanfaatkan event tersebut untuk bonding time bareng keponakannya, Maria. Perempuan asli Filipina yang sudah menjadi permanent resident di Melbourne itu sebenarnya juga pernah menyaksikan Australian Open. Tapi, demi menjamu sang keponakan, dia dengan senang hati menonton lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: