Performa Puncak Pedrosa

Performa Puncak Pedrosa

MOTEGI- Kejutan itu datang lagi dari sang kuda hitam Daniel Pedrosa. Setelah melibas pemimpin klasemen Valentino Rossi di Aragon pekan lalu, kemarin (11/10) pembalap Spanyol tersebut menaklukkan dua rider utama Yamaha sekaligus dan memenangi balapan.

                Pedrosa membuktikan tak hanya hebat di trek kering, tapi juga saat balapan basah. Strategi menghemat ban yang ciamik adalah modal besar ketangguhan pembalap 29 tahun tersebut di Motegi kemarin. Kepercayaan dirinya dibakar oleh kehebatannya di Aragon dan juga cara membalapnya yang tanpa beban.

                Tentu banyak yang bertanya kemana saja Pedrosa selama ini? Sekarang inilah kondisi terbaik pemilik nomor start 26 tersebut. Cedera otot lengan bawah alias arm pump yang mengganggunya dua musim terakhir tidak lagi membebaninya.

                Operasi yang berisiko pada cedera permanen nekat dia jalani April lalu. Sudah dua kali operasi yang sama dilakukan. Tapi kondisinya tak kunjung membaik. Dan hanya dua atlet di seluruh jagad ini, termasuk Pedrosa, yang memilih melakoni operasi arm pump untuk ketiga kalinya.

                Untuk menebusnya mantan juara dunia kelas 250 cc tersebut harus absen tiga seri di awal musim. Masa pemulihan terlewati dan Pedrosa mengaku puas dengn hasil operasinya itu. Mulai dari nol di seri keempat GP Prancis Pedrosa kembali. Performanya naik-turun namun cenderung membaik.

                Puncaknya adalah di Motegi kemarin untuk kali pertama podium tertinggi ditapakinya musim ini. Kemenangan tersebut sekaligus menggenapi koleksi juaranya menjadi 50 kali sepanjang karirnya.

      Peran kepala mekanik barunya Ramon Aurin untuk membentuk Pedrosa yang sekarang juga besar. Meniru Rossi yang mengganti Jeremy Burgess dan memilih Silvano Galbussera, Pedrosa kini mulai merasakan dampak positifnya.

                Tak ada yang memperhitungkan Pedrosa menjadi juara di Motegi. Semua orang terlalu sibuk membayangkan duel sengit antara pemimpin klasemen pembalap Valentino Rossi dan pesaing terdekatnya Jorge Lorenzo. Keduanya tampil tangguh di sesi latihan hari kedua. Lalu duo Yamaha tersebut menempati posisi start terdepan dalam sesi kualifikasi.

                Balapan hanya bergolak di dua tikungan pertama ketika Rossi berhasil melibas Lorenzo di tikungan pertama. Namun di tikungan dua Lorenzo kembali memimpin. Setelah itu, seperti biasa, pembalap Majorca tersebut langsung melarikan diri untuk menciptakan jarak sejauh-jauhnya. Tiga lap berlalu jaraknya dengan Rossi sudah hampir empat detik.

 

                Tanda-tanda kejutan baru datang saat balapan menyisakan 14 putaran. Pedrosa menyalip rider Ducati Andrea Dovizioso untuk merebut posisi ketiga. Empat lap berikutnya jaraknya dengan Rossi di posisi kedua menyisakan 1,9 detik saja.

                Gambaran akan duel sengit antara Pedrosa vs Rossi seperti di Aragon langsung muncul. Tapi itu tidak terjadi karen di lap sembilan Pedrosa dengan mudah melewati Rossi tanpa perlawanan. Ban depan Rossi amblas.

                Target Pedrosa berikutnya Lorenzo. Sama halnya dengan Rossi, ban depan rider berjuluk X Fuera tersebut juga sudah habis terkikis. Bahkan lebih parah. Pada lap 7 mimpi buruk terjadi. Pedrosa datang untuk menumpasnya. Juga tanpa perlawanan.

                Ban depan Lorenzo benar-benar sudah tipis. Hingga di tikungan ketiga saat balapan menyisakan lima lap motornya melebar. Nyaris celaka. Ruang kesalahan itu dimanfaatkan Rossi untuk melampauinya dan merebut posisi kedua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: