>

Saling Lapor, Bentuk Kepanikan

Saling Lapor, Bentuk Kepanikan

“Padahal pernyataan bisa berpengaruh besar bagi kandidat. Makanya saya katakan upaya ini digunakan untuk menjatuhkan elektabilitas dan simpati dari masyarakat,” jelasnya.

Selanjutnya, ia juga menjelaskan aksi saling lapor ini hanya merupakan bentuk untuk menggras tenaga dan merusakak konsentrasi rival politik saja. Namun  tetap tak akan berpengaruh besar terhadap pemilih. Apalagi negative campaing yang dilakukan tak bisa menyetuh semua kalangan.

“Orang yang termakan isu ini hanya golongan menengah ke atas saja. Apalagi itu medianya cuma facebook yang tak digunakan oleh kalangan bawah,” ucapnya.

Sementara itu, Pengamat politik lainnya, Jafar Ahmad menilai langkah seperti saling lapor ini hanya merupakan bentuk kepanikan dari salah satu tim. Artinya, jika dalam kondisi seperti ini semua tindakan tersebut tak banyak memberikan manfaat kepada suksesi kandidat.

“Boleh jadi terkadang hal-hal yang tidak logis menurut kita akan dilakukan. Padahal itu tak memberikan manfaat. Artinya ini hanya merupakan situasi yang terjadi dalam keadaan panik,” ucapnya.

Ia menyebutkan, tindakan ini kemungkinan dilakukan hanya untuk menguras energi lawan politiknya. Tapi tampa disadari hal itu juga telah menghabiskan energi sendiri.

“Tapi tetap ini merupakan kepanikan. Padahal hal-hal yang tidak terlalau penting untuk dilakukan,” ucapnya.

Seharunya, dengan masa kampaye yang sangat panjang baik kandidat mapun tim sudah sama-sama optimis untuk bertarung. Kerana keduanya diberikan ruang yang sama. “Maka besar kemungkinan saat ini para pemilh ini sudah menetukan siapa yang akan diilih nantinya,” jelasnya.

Dalam kondisi ini, menurutnya siapa kandidat yang paling tenang dalam menghadapi situasi maka kemungkinan besar ia sudah memiliki data yang cukup akurat. Justru sebaliknya, jika salah satu mengalami kepanikan maka tak menutup kemungkinan itu menandakan masa mengambangnya masih banyak.

“Kalau dua-duanya panik, mungkin perbedaannya tidak terlalu lebar. Tapi kalau ada yang lebih tenang tentu sudah yakin,” ucapnya.

Menurutnya, jelang pemilihan nanti terdapat kewajiban besar kedua tim untuk menjaga situasi agar tetap kondusif dengan mengedepankan politik santun dan beretika.

“Artinya harus ada etikat baik dari kedua tim untuk menjaga situasi ini,” tendasnya.

Direktur Media Center HBA-EP, Hasan Mabruri mengatakan sesuai aturan tentunya proses laporan tetap akan dijalankan jika memang terdapat indikasi. Tentunya tetap mengacu pada aturan yang ada.

“Tapi kita tetap berkomitment untuk menjaga agar situasi Pilkada ini berjalan kondusif,” katanya.

Apalagi, ia mengaku timnya saat ini tak punya niatan untuk melakukan black campaign seperti yang dilakkan kepada kandidatnya kemarin. Sekretaris KNPI Provinsi Jambi ini juga mengaku saat ini pihaknya lebih disibukkan untuk turun ke lapangan menggalang dukungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: