Mobil Pembawa Obat Ditembaki Perampok
MUARABULIAN – Mobil Taft BH 1383 AH yang membawa obat, milik salah satu perusahaan farmasi di Kota Jambi, ditembaki oleh pelaku yang diduga ingin melakukan aksi perampokan. Jon Suares (36), sopir mobil nahas itu bersama rekannya, Rido Alfazri (19), merupakan warga Kebun Bohok, Kota Jambi.
Terdapat lubang bekas tembakan di bagian kaca mobil di bagian pintu sebelah kiri depan dan kaca kiri bagian depan. Menurut korban, ada 7 kali tembakan. Peristiwa penembakan itu terjadi sekitar pukul 10.30 WIB pada Selasa (24/11) pagi.
Beruntung, peluru tak mengenai korban. Berdasarkan keterangan korban, peristiwa itu terjadi ketika ia dan rekannya akan mengantar obat ke desa Jangga Baru dari desa Meranti Baru, kecamatan Mandiangin. “Sekitar tiga kilo meter dari rumah Bidan Sri Rejeki, kami mendapat musibah. Mobil Taft yang saya bawa ditembaki seorang pelaku bertopeng,” ujar Jon Suarez.
Menurutnya, pelaku muncul secara tiba-tiba dari balik hutan karet. Pelaku saat itu seperti hendak menghadang mobil yang ia kendarai. Untungnya, pelaku tergelincir saat hendak melakukan penghadangan. “Aksi penghadangan tidak berhasil, pelaku ini tergelincir. Mobil akhirnya ditembaki pelaku dari arah samping kiri kemudi,” sebutnya.
Jon mengaku mendengar tujuh kali tembakan ke arah mobil taft yang dikemudikannya. Tembakan pertama tepat mengena pada kaca mobil sebelah kiri dan kaca mobil langsung bolong. “Saya langsung ngebut dengan membanting stir ke arah kanan. Namun, pelaku masih menembaki kami. Bodi bagian depan sampai bolong terkena tembakan. Kaca mobil ikut hancur karena tembakan itu,” tutur Jon.
Sementara korban Rido Alfajri mengaku terkejut dengan peristiwa penembakan tersebut. “ Saya cuma bisa menunduk, untung Kami bisa lepas dari kejadian itu,” tutur Rido.
Laju kendaraan milik korban berhenti setelah sampai di Desa Jangga Baru. Kedua karyawan farmasi ini kemudian menghubungi pimpinan untuk melaporkan peristiwa yang mereka alami. “Kami disuruh ke Muarabulian untuk melapor ke Polres Batanghari,” sebut Rido.
Kedua korban mengaku sama sekali tidak mengenal pelaku. Pasalnya, saat melakukan aksinya, pelaku menutupi wajah dengan sebo berwarna hitam. “Yang jelas ciri-cirinya kurus dan tinggi. Senpi yang digunakan laras panjang berwarna kuning,” sebutnya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Batanghari, AKP Ghulam Nabhi membenarkan laporan penembakan itu. Namun, TKP penembakan ternyata berada di wilayah Polres Sarolangun.
Setelah diberikan pemahaman, kedua korban akhirnya memilih untuk melaporkan ke Polsek Mandiangin. Pihak Polres sendiri memastikan akan membantu dalam penanganan kasus ini. “Yang jelas, kita melakukan koordinasi terkait penanganan kasus ini, Mudah-mudahan segera terungkap,” sebutnya.
(adi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: