Ita Latiana Arianto Melukis Kaligrafi Masa Isolasi Pasca-Cangkok Ginjal
Setelah masa isolasi di dalam kamar selama tiga bulan, berangsur-angsur Ita boleh keluar kamar, tetapi masih di dalam area rumah. Dipantau dokter, hasilnya bagus. Mulai boleh keluar rumah, tetapi tidak dalam waktu lama.
Ketika jumlah lukisan sang ibu dirasa cukup, Rilla pun langsung merealisasikan gagasannya tadi. Kebetulan, dia tergabung dalam Quran Indonesia Project. Itu adalah project rekaman audio bacaan Alquran dalam tiga bahasa, Arab, Indonesia, serta Inggris, dan dapat didengar melalui gadget. Ita pun diajak Rilla dan teman-temannya berkolaborasi menggelar pameran lukisan.
Hasilnya pun mengagumkan. Banyak pengunjung yang menyampaikan kepada Ita atau melalui Rilla kekaguman mereka. Mereka mengaku terinspirasi semangat Ita yang tetap berkarya dalam masa recovery-nya.
’’Ada orang yang habis cangkok ginjal lalu diisolasi malah menurun kondisinya karena depresi. Mama dengan melukis jadi enjoy sehingga ginjal baru bisa diterima dengan baik oleh tubuh,’’ papar Rilla.
Ita memang merasa melukis kaligrafi menjadi semacam terapi yang mempercepat pemulihannya. Rilla tentu saja juga begitu mengagumi kegigihan sang mama. Dia mengenang, ada begitu banyak momen haru yang dirasakan dirinya dan keluarga selama masa penyembuhan.
Salah satunya ketika Lebaran tahun lalu. ’’Sekeluarga pakai baju Lebaran seragam, tapi dipisahkan kaca. Nggak bisa peluk mama, minta maafnya lewat intercom,’’ kenang dia.
Sang suami tentu juga tak kalah bersyukurnya. ’’Alhamdulillah, banyak hikmah yang kami dapat. Tentang melukis, yang saya tahu, itu membuat istri saya lebih semangat dan happy selama pemulihan,’’ papar Sulaiman.
Keluarga juga baru tahu Ita punya talenta melukis ketika dalam masa isolasi tersebut. Yang pasti, sebagian lukisan kaligrafi itu akan dipajang di sekolah yang dikelola Ita, SD dan SMP Al A’raf yang terletak di Bedahan, Sawangan, Depok. Ita menjadi ketua yayasan di sana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: