Kembang Api Meledak, 100 Nyawa Melayang

Kembang Api Meledak, 100 Nyawa Melayang

NEW DELHI – Festival yang dihelat di Distrik Kollam, Negara Bagian Kerala, India, kemarin (10/4) berakhir petaka. Kembang api yang dinyalakan di Kuil Puttingal Devi meledak dan mengakibatkan kebakaran. Sebagian bangunan kuil ambruk. Setidaknya lebih dari 100 orang harus kehilangan nyawa dan lebih dari 280 orang lainnya menderita luka-luka.

 

’’Kebakaran kuil di Kollam tersebut mengiris hati dan sangat mengejutkan,’’ tulis Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi di akun Twitter-nya. Dia menyatakan ikut berbela sungkawa terhadap keluarga korban yang meninggal.

 

Modi tidak tinggal diam. Dia langsung menuju Kollam dengan membawa tim dokter untuk memberikan bala bantuan. Modi menjanjikan santunan 200 ribu rupee (Rp 39,4 juta) untuk korban meninggal dan 50 ribu rupee (Rp 9,8 juta) untuk korban luka.

 

Kejadian nahas itu bermula saat Kuil Puttingal Devi merayakan tahun baru Hindu. Pihak kuil sejak awal memang berencana menyalakan kembang api besar-besaran. Hanya, izin untuk menyalakan kembang api tersebut sudah ditolak pihak berwenang dengan alasan keselamatan. Namun, penyelenggara tidak menggubris. Festival kembang api untuk perayaan tersebut tetap dilangsungkan. Penduduk Kollam dan sekitarnya berbondong-bondong memenuhi kuil tertua di Kerala tersebut. Jumlahnya mencapai ribuan orang.

 

Kembang api menyala sejak tengah malam. Awalnya, semua berjalan baik-baik saja. Namun, malang tidak bisa ditolak. Apa yang ditakutkan akhirnya terjadi. Diduga, percikan kembang api mengenai sebuah gudang tempat penyimpanan kembang api yang belum disulut. Pukul 3.15 terjadi ledakan yang memicu kebakaran hebat. Bahkan, sebagian area kuil ambruk.

 

Pemadam kebakaran berjuang memadamkan api secepat-cepatnya dan menyelamatkan korban yang terjebak reruntuhan. Menjelang pagi, kuil tersebut dipenuhi orang-orang yang mencari sanak keluarganya. Tim penyelamat menggunakan buldoser untuk mengangkat reruntuhan dan mencari korban yang terjebak.

 

Mayoritas korban menderita luka bakar cukup serius. Karena itu, tim dokter spesialis diterjunkan khusus dari New Delhi bersamaan dengan kunjungan Modi. Pihak angkatan laut dan angkatan udara juga mengirimkan helikopter untuk mengevakuasi korban yang menderita luka parah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: