>

Dewan Maksa Minta Uang, CB: Pertemuan Inisiatif Pimpinan

Dewan Maksa Minta Uang, CB: Pertemuan Inisiatif Pimpinan

JAMBI Sidang OTT kasus suap RAPBD Provinsi Jambi 2018, kembali digelar kemarin (12/3) di Pengadilan Tipikor Jambi. Sidang dimulai sekitar pukul 11.40 WIB. Ada 7 saksi yang dipanggil. Namun, 6 saksi yang bisa hadir. Semuanya dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jambi.

Mereka yakni Ketua DPRD Cornelis Buston, Wakil Ketua DPRD Chumaidi Zaidi. Kemudian juga Zainul Arfan sebagai ketua Fraksi PDIP, Ketua Fraksi Bintang Keadilan Rudi Wijaya, Sofyan Ali dari PKB dan Muhammadiyah dari Gerindra. Sementara wakil ketua DPRD, Zoerman Manap berhalangan hadir karena sakit.

\"Cornelis

Sidang dipimpin majelis hakim Badrun Zaini. Cornelis Buston mendapat giliran pertama untuk memberikan keterangannya.

Dalam keterangannya, Cornelis mengaku beberapa kali menghadiri rapat untuk pembahsan pengesahan RAPBD Provinsi Jambi 2018. Dalam prosesnya, kata dia, paripurna awalnya dijadwalkan pada 23 November 2017. Namun ditunda menjadi 27 November 2017.

‘‘Alasannya penundaan karena tim TAPD butuh waktu untuk finalisasi dan menyesuaikan dengan angka karena adanya defisit. Kemudian juga karena perjalanan dinas anggota dewan,’‘ ujar Cornelis Buston.

Tim JPU KPK, bertanya-tanya dengan penundaan ini. Apakah ada alasan lain. Cornelis menyebutkan, tidak ada. JPU kembali menanyakan terkait dengan ada uang ketok palu pengesahan RAPBD. Dari sinilah terungkapnya desakan dari dewan terkait dengan uang pelicin ketok palu.

Politisi Partai Demokrat ini menerangkan, selain rapat formal, ada pertemuan dengan TAPD pada awal 22 September 2017. Ada penyampaian pendapat pemerintah tentang RAPBD.

Selang beberapa hari, Sekwan mengingatkan dirinya, apabila 30 November 2017 tidak disahkan maka akan disanksi. Berkaitan dengan itu, dirinya memanggil anggota banggar ke ruangannya.

Ada sekitar 7 orang. Disitu Elhelwi menyampaikan tentang permintaan uang ketok palu. Bahkan, sambungnya, Elhelwi menyebutkan jika tidak ada uang ketok palu maka sidang paripurna akan diboikot.

\"Chumaidi

‘‘Elhelwi menyampaikan bagaimana nasib kita pak ketua. Pengesahan gampang, yang penting ada sennya (uang,red),’‘ ujar Cornelis menirukan ucapan Elhelwi.

Setelah itu dirinya langsung menyampaikan ke wakil ketua. Para pimpinan hanya mendengar dan menyebutkan menunggu perkembangan kedepannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: