Resolusi Pasca-Corona: Kurangi Daging
Dalam film ini, bukan sekadar lebih sehat dan lebih kuat, jadi vegan juga membantu meningkatkan performa seksual laki-laki. Dan itu ditunjukkan dalam sebuah eksperimen sederhana. Sebagai orang yang pernah berkala mengikuti gaya hidup ini, saya termasuk setuju he he he...
Film ini memang ekstrem. Film ini termasuk vegan \"garis keras.\" Bukan sekadar mempromosikan gaya hidup plant-based, tapi juga termasuk menyerang industri daging. Bahkan, film ini menyebut industri daging itu seperti industri rokok. Yang mengabaikan aspek-aspek kesehatan dalam berpromosi.
Ya, film ini tentu berdampak buat saya. Minimal menambah wawasan. Tapi semua yang kenal saya pasti tahu, saya paling tidak suka opini ekstrem. Saya suka \"middle way,\" bahwa yang terbaik pasti adalah keseimbangan di tengah.
Dari semua argumen yang disampaikan di film ini, argumen tentang bagaimana tuntutan konsumsi daging membahayakan Bumi adalah yang paling saya sukai. Bahwa daging hanyalah makelar protein.
Karena itulah, saya punya resolusi. Bahwa saya ingin mengadopsi gaya hidup plant-based ini secara lebih serius. Mungkin masih akan bertahap, on dan off seperti selama ini.
Saya percaya, dalam beberapa tahun ke depan, akan semakin mudah bagi kita semua untuk mengadopsi gaya hidup ini. Karena seperti kebanyakan gaya hidup lain, semuanya dimotori oleh masyarakat negara maju.
Andai saya masih tinggal di Amerika seperti dulu, saya sekarang pasti sudah jadi full vegan. Karena di sana sudah begitu mudah. Industrinya pun sudah mengarah ke sana.
Burger King sudah menawarkan opsi Impossible Whopper, burger Vegan. Bahkan KFC sudah menawarkan \"ayam\" vegan, Beyond Fried Chicken, hasil kerja sama dengan Beyond Meat. McDonald\'s di Kanada sudah ada opsi burger pakai \"daging\" dari Beyond Meat.
Seperti pernah saya tulis, gerai cepat saji di Amerika itu seperti warung pecel kalau di Pulau Jawa. Opsi makan paling terjangkau untuk masyarakat umum.
\"Daging-daging\" vegan itu pun sudah gampang ditemukan di supermarket negara maju. Waktu berlibur dengan keluarga di Australia akhir 2019 lalu, Abah saya hampir tiap hari belanja \"daging\" vegan lalu memasaknya di apartemen. Termasuk di antaranya Beyond Burger yang diimpor dari Amerika.
Beyond Burger sangat mirip daging beneran saat dimasak
Melihat kiprah Impossible Foods dan Beyond Meat, plus banyak yang lain, sudah kelihatan arah kalau perusahaan masa depan adalah yang seperti mereka. Mengalahkan era perusahaan teknologi 20 tahun terakhir.
Perusahaan-perusahaan yang menyediakan solusi pengganti peternakan, menghasilkan \"daging\" dari bahan tanaman lewat pabrik.
Mereka tidak mengklaim \"daging\" mereka lebih sehat dari daging beneran, tapi mereka menawarkan solusi masa depan tanpa peternakan. Tanpa merusak Bumi lebih jauh lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: