>

Belajar Bersama di Museum

Belajar Bersama di Museum

JAMBI - Dimasa pandemi Covid-19 saat ini kegiatan belajar siswa memang harus dibatasi. Meski demikian, informasi tentang sejarah perjuangan rakyat Jambi sebagai salah satu materi pelajaran untuk siswa sekolah dasar, tetap harus disampaikan oleh para guru.

\"E051F048-91BF-4104-BC40-3E13C49A48A9\"

Untuk menambah informasi tentang perjuangan rakyat Jambi tersebut, Museum Perjuangan Rakyat Jambi mengadakan kegiatan Belajar Bersama di Museum yang dilaksanakan dari tanggal 19 - 22 Oktober 2020.

Kepala Museum Siginjei Provinsi Jambi, Dra. Nurlaini mengatakan, Kegiatan Belajar Bersama di Museum Perjuangan Rakyat Jambi awalnya direncanakan menghadirkan langsung peserta didik untuk menimba ilmu di museum. Namun karena Pandemi Covid-19, memaksa untuk membatasi semua kegiatan termasuk Belajar Bersama di museum yang tidak memungkinkan mendatangkan peserta didik langsung. \"Maka dari itu kita pindahkan kepada guru, agar ilmu yang diperoleh bisa disampaikan kepada anak didik melalui pembelajaran secara daring nantinya. Namun untuk mengikuti kegiatan ini para guru harus tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19, dengan berperilaku memakai masker, jaga jarak, mencuci tangan sebelum dan seusai acara,\" sebutnya.

Belajar Bersama di Museum mengusung tema \'Belajar Menulis Bahan Bacaan Murid Sekolah Dasar\'. Sesuai dengan tema tersebut, museum dapat diartikan sebagai sumber pemajuan kebudayaan dan solidaritas dalam rangka memperingati hari ulang tahun museum se-Indonesia yang ke 5.

Dengan Belajar Bersama di Museum, guru Sekolah Dasar bisa melihat langsung saksi perjuangan rakyat Jambi yang tersimpan di museum. \"Disinilah peran para guru, yaitu untuk memperkenalkan Museum Perjuangan Jambi kepada anak didiknya, sehingga setelah masa pandemi ini berlalu, siswa bisa kembali datang ke museum untuk menggali ilmu secara langsung,\" jelas Nurlaini.

Bagi para guru yang ingin berkunjung ke museum, lanjut Nurlaini, saat ini masih diperbolehkan berkunjung dengan mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Dan juga pengunjung dibatasi setiap 1 segmennya yaitu 10 orang untuk menghindari kerumunan. (kar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: