>

Said Didu di-Bully Karena Ikut Vaksin, Begini Pembelaannya

Said Didu di-Bully Karena Ikut Vaksin, Begini Pembelaannya

JAKARTA– Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Said Didu membeberkan alasan kenapa dirinya ikut program vaksinasi COVID-19. Padahal, sejak awal Didu kerap melontarkan kritikannya kepada pemerintah terkait vaksin asal Cina itu.

Said Didu beralasan, sebagai mantan sekretaris Kementerian BUMN, dirinya mendapat undangan dari pemerintah untuk mengikut vaksinasi.

 

“Penjelasan kenapa saya ikut vaksinasi. 1) saya menghormati program vaksinasi Kementerian BUMN yang undang eks Kementerian BUMN,” jelasnya melalui twitter, Jumat (19/3).

Said Didu mengatakan sejak awal dirinya setuju dengan vaksin. Yang dia kritik adalah mekanisme pengadaan vaksin tersebut.

“Dari dulu saya setuju vaksinasi
yang saya protes adlh mekanisme pengadaan dan uji klinis vaksin dari China,” katanya.

Kini Didu yakin bahwa vaksin tersebut aman. “setelah semua uji dilalui artinya vaksin tersebut aman,” ujar dia.

Seperti diketahui, Said Didu pernah melontarkan kritikan kepada pemerintah terkait vaksin Sinovac asal Cina itu. Didu menulis sebuah sindirannya melalui akun twitter-nya pada akhir-akhir 2020 lalu.

Di salah satu cuitan, Said Didu mengomentari sebuah pemberitaan media online terkait Perdana Menteri Kamboja yang mengatakan Kamboja bukan tempat sampah untuk uji coba vaksin.

Didu kemudian mengartikan judul berita bahwa orang yang menerima vaksin adalah tong sampah.

“Artinya yang menerima vaksin adalah tong sampah”? begitu tulis Said Didu pada 18 Desember 2020 lalu.

Pada Agustus 2020, Said Didu juga melontarkan 3 pertanyaan dibalik kerjasama pemerintah untuk mendatangkan vaksin sinovac.

“Ada 3 pertanyaan dibalik kerjasama ini: 1) vaksin baru diujicoba (blm tentu sukses) tapi sudah dibeli – bagaimana kalau gaga?” cuit Didu di twitter kala itu.

Selanjutnya, dia menilai akan terjadi monopoli pasar Indonesia oleh vaksin China.

“Bagaimana nasib produk dalam negeri,” ujarnya. Karena dibeli oleh negara, bagaimana prosesnya?,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: