BI Laksanakan Kurasi Calon Anggota IKRA 2021
JAMBI - Bank Indonesia membangun program yang ditujukan untuk memajukan pelaku usaha industri kreatif pada sektor food and fashion yang bernama Industri kreatif Syariah Indonesia (IKRA). Dimana IKRA ini merupakan wadah bagi usaha berskala mikro, kecil dan menengah (usaha syariah) untuk mengembangkan produknya agar dapat bersaing secara global sehingga dapat berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional.
Kurasi bidang fashion oleh Designer Nasional, Wignyo Rahadi
Melalui para pelaku usaha bisnis kreatif Indonesia terutama di Provinsi Jambi bisa memperoleh kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan serta melebarkan sayap bisnisnya ke kancah nasional dan internasional.
Oleh karana itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi melaksanakan Kurasi Calon Anggota Industri Kreatif Syariah Indonesia (IKRA) 2021 pada bidang Fashion dan Food yang dilaksanakan di Swiss-Belhotel, Sabtu (27/3). Kurasi ini menghadirkan Designer Nasional, Wignyo Rahadi dan Chef Nasional Haryo Probogiri sebagai penilai.
Kurasi bidang food oleh Chef Nasional, Haryo Probogiri
Dengan mengusung tema “Meningkatkan Penetrasi Produk Unggulan Syariah Provinsi Jambi serta Mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata diIndonesiaAja” , kegiatan ini diikuti oleh puluhan designer Jambi dan pelaku UMKM bidang makanan di Provinsi Jambi.
IKRA memiliki visi dan misi untuk memajukan perekonomian Indonesia melalui pengembangan usaha syariah di sektor food and fashion industri kreatif Indonesia. Program-program pengembangan tersebut meliputi pembinaan usaha syariah daerah dalam inovasi produk mereka supaya bisa lebih inovatif dan diterima di pasar global. \"BI mendorong sinergi seluruh pihak untuk membangkitkan potensi sumber daya yang sejatinya cukup melimpah di Jambi,\" ujar Kepala Perwakilan BI Provinsi Jambi, Suti Masniari Nasution.
Foto bersama kegitan kurasi bidang fashion
Selanjutnya, BI mendorong pelaku UMKM lokal untuk memasuki pasar ekspor. Tujuannya adalah untuk meningkatkan ekspor, sekaligus sebagai produk substitusi dari impor. BI juga turut aktif mendorong regulasi yang mendukung pengembangan produk halal di Indonesia, meningkatkan kerjasama dengan asosiasi pelaku bisnis industri halal, termasuk pendirian center of excellence pengembangan bisnis syariah. \"Dengan harapan dapat terwujudnya kawasan ekonomi khusus syariah yang terintegrasi di Provinsi Jambi,\" sebut Suti.
Melalui IKRA juga membantu para pelaku usaha syariah dari sisi pemasarannya sehingga produk dari usaha syariah tersebut bisa bersaing secara global. Dengan cara membawanya ke kancah internasional melalui branding yang dilakukan oleh desainer dan pengusaha yang bekerja sama dengan IKRA.
Sementara itu, Designer Nasional, Wignyo Rahadi, mengatakan, produk fashion yang dihasilkan oleh para designer harus bersahabat dengan lingkungan. Proses pewarnaan produk fashion jangan sampai merusak lingkungan. \"Karena memang ada beberapa pewarna alam yang tidak bersahabat dengan lingkungan, sehingga hal itu harua dihindari,\" ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: