Profil Andrei Angouw, Walikota Konghucu Pertama di Indonesia
MANADO – Tanggal 10 Mei 2021 menjadi sejarah baru di Kota Manado. Wali Kota dan Wakil Wali Kota hasil pilkada tahun 2020 dilantik Gubernur Sulut Olly Dondokambey. Andrei Angouw dan Richard Sualang akan memimpin Manado hingga 2024.
Sosok Andrei Angouw, sang wali kota, sangat menarik disimak. Selain karena dia akan menjadi kepala daerah beragama Konghucu pertama, sepak terjangnya di dunia politik pun sudah melalui perjalanan berliku.
Andrei Angouw adalah peraih gelar Bachelor of Science in Industrial and System Engineering (1989-1992) dan Master of Science in Engineering Management (1992-1994) di University of Southern California, Los Angeles, Amerika Serikat.
Pria kelahiran 23 Mei 1971 ini menamai perjalanan hidupnya adalah tukar menukar antara tantangan, rintangan, peluang, dan ujian. Ini menurutnya senantiasa harus dihadapi dengan sikap yang benar dan cara yang tepat.
Setelah menyelesaikan studi di University of Southern California di Amerika Serikat pada tahun 1994, dia kembali untuk bekerja dan membangun kota Manado.
Tahun 2003 dia menikah dengan Irene G Pinontoan dan diberkati Tuhan dengan tiga orang putra Ansell, Abillio, Anthony Angouw dan seorang putri Annabel Angouw.
16 Februari 2016, Andrei Angouw dilantik Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Utara. Jabatan yang sama dipercayakan PDI Perjuangan sebagai partai pemenang Pileg 2019 pada Andrei pada Oktober 2019.
Setelah 11 bulan berada di posisi ini, Andrei diusung PDI Perjuangan di Pilwako Manado dan menang.
“Tertarik dengan politik karena muncul ketidakpuasan ketika melihat Kota Manado. Ini tahun 2000-an setelah saya kembali dari Amerika. Saat itu saya berpikir, untuk bisa membenahi harus masuk ke politik. Jadilah saya tertarik dengan politik,” kata pria berkacamata ini, beberapa waktu lalu saat diwawancarai Manado Post (jaringan pojoksatu.id).
Lalu kenapa akhirnya dia memilih PDI Perjuangan? Seperti ada kata pepatah, tak ada yang kebetulan. AA diajak Almarhum Freddy Sualang. Saat itu sebagai Ketua PDI Perjuangan Sulut.
“Pak (Freddy) Sualang yang panggil. Juga dorongan Pak SHS (Sinyo Harry Sarundajang). Waktu itu mereka baru terpilih (gubernur dan wakil gubernur). Saya langsung masuk kepengurusan PDI Perjuangan, menjadi wakil ketua. Saat itu tahun 2005. Jadi kalau mau hitung saya sudah periode keempat di DPD PDI Perjuangan Sulut,” bebernya.
15 Tahun Jadi Politisi
Selama 15 tahun Andrei Angouw alias AA membangun karir politiknya di PDI Perjuangan. Selama itu pula AA tetap setia. “Karena PDI Perjuangan punya komitmen terhadap bangsa, NKRI, dan memang ingin bekerja menjaga NKRI dan keutuhan masyarakat. PDI Perjuangan ini juga benar-benar dikelola secara profesional. Kita juga harus beri contoh pada masyarakat,” katanya.
AA menyebut perjalanan karir politiknya di PDI Perjuangan tidak mudah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: